Sambangi Petani Terdampak Banjir di Karawang, Mentan Sampaikan Hal Ini

Jakarta, IDN Times -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali memantau salah satu daerah yang terparah terdampak banjir di Desa Ciptamargi, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Hujan yang terus terjadi sejak enam hari lalu membuat air di irigasi meluap dan menggenangi persawahan petani. "Di balik semua bencana, pasti ada hikmah yang besar. Saya mewakili pemerintah hadir untuk memberi support kepada Bapak Ibu," ujar SYL.
1. Kementan akan memberikan akses pompa-pompa besar untuk menguras banjir

Mentan SYL berharap banjir yang terjadi tidak menurunkan semangat para petani. "Saya minta seluruh dirjen saya untuk bantu petani di sini," katanya.
"Kita akan turunkan pompa-pompa besar bagi daerah yang masih bisa diselamatkan," ujar Mentan. Mentan pun akan terus memantau banjir hari per hari melalui Agriculture War Room (AWR) di Jakarta.
2. Setelah banjir mulai surut, secepatnya akan dilakukan tanam ulang

Mentan SYL menyebut, satu pekan ke depan pihaknya akan memantau kondisi persawahan. Seusai itu, setelah banjir mulai surut, secepatnya akan dilakukan tanam ulang.
Adapun, untuk lahan yang terdampak parah, Mentan SYL akan mengganti benih padi secara gratis dan mesin pompa air. Mentan memahami hal ini bukan sesuatu yang mudah, tetapi jika semua bergerak pasti semua dapat dilalui.
3. Dukungan Kementan diharapkan dapat memberikan semangat lebih bagi para petani yang terdampak

Hanafi, Asisten II Bidang Perekonomian Kabupaten Karawang yang mewakili bupati Karawang, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Mentan SYL atas bantuan dan kepedulian yang diberikan.
Saat ini Karawang sudah menetapkan status tanggap darurat banjir. Tercatat ada sebanyak 6.879 hektare (51 persen) dari pertanaman se-Kabupaten Karawang yang tergenang. Ada empat kecamatan yang terdampak paling parah, salah satunya Kecamatan Cilebat seluas 2.485 hektare.
Hanafi yakin, dengan dukungan pemerintah pusat yang diwakili oleh Kementan dapat memberikan semangat lebih bagi para petani yang terkena musibah. (WEB)