Meutya Hafid: Mata Pelajaran Coding di SD Tetap Ada, Bersifat Pilihan

- Menteri Komunikasi dan Digital menegaskan coding akan menjadi pilihan dalam kurikulum pendidikan, keputusannya ada di Kemendikdasmen.
- Kolaborasi dalam pengadaan mata pelajaran coding di sekolah akan dilakukan, termasuk merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan literasi digital.
- Proses pembahasan keterlibatan Komdigi dalam pembuatan kurikulum atau memberikan pelatihan pada para guru akan dibicarakan lebih lanjut dengan Abdul Mu'ti.
Yogyakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid, menegaskan mata pelajaran coding tetap akan masuk dalam kurikulum pendidikan, namun sifatnya akan menjadi pilihan. Meski demikian keputusan soal hal ini ada di bawah komando Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
"Oh bukan nggak jadi, jadi coding itu tetap nanti ada, tapi sifatnya adalah pilihan. Tapi itu nanti jangan dari saya, dari Mendikdasmen ya, karena yang tahu persisnya beliau (Menteri dikdasmen, Abdul Mu'ti)," kata dia saat ditemui di Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta, Rabu (11/12/2024).
1. Kerangka membuat kurikulumnya akan dilakukan dengan bekerja sama

Pihaknya terbuka untuk melakukan kolaborasi dalam proses pengadaan mata pelajaran coding di sekolah nantinya. Mulai dari merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan literasi digital.
"Tetap ada kurikulumnya, tapi sifatnya pilihan. Lengkapnya di beliau nanti, kami tentu nanti dalam kerangka membuat kurikulumnya itu akan kerja sama dengan Kemkomdigi," katanya.
2. Guru diberi pelatihan agar mandiri perkenalkan literasi digital

Dia mengatakan proses ini akan dibicarakan lebih lanjut dengan Abdul Mu'ti. Hal ini apakah mencakup keterlibatan Komdigi dalam pembuatan kurikulum atau menurunkan tim literasi dan memberikan pelatihan pada para guru.
"Supaya gurunya nanti bisa mandiri untuk memperkenalkan literasi digital. Saya rasa ini nanti kita akan bahas dengan Pak Mendikdasmen," katanya
3. Bisa dikaitkan dengan pelajaran prakarya atau keterampilan

Wacana agar para siswa SD mempelajari coding memang sudah diungkapkan oleh Abdul Mu’ti. Dia mengatakan mata pelajaran ini bisa diberikan pada siswa mulai dari kelas 4,5 atau 6. Mu’ti mengatakan, mata pelajaran coding dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran prakarya atau keterampilan. Dengan demikian, proyek-proyek prakarya murid dapat berfokus pada pengembangan aplikasi atau program sederhana.
“Guru keterampilan yang memiliki jam mengajar lebih sedikit dapat mengajar mata pelajaran ini. Saya berharap, agar jumlah jam mengajar untuk mata pelajaran coding ditingkatkan atau bahkan menjadikan coding sebagai mata pelajaran tersendiri. Namun, hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut,” kata dia dalam keterangannya (22/11/2024).