Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mirip Sutan Sjahrir, Yusril Bisa Dongkrak Suara Prabowo di Luar Jawa

Pertemuan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2023). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik Lembaga Riset Publik (LRP), Muhammad Al-Fatih, menilai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra punya banyak kemiripan dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama RI yang juga berasal dari tanah Sumatra.

Menurut Fatih, Yusril jadi salah satu figur mumpuni untuk menjadi bakal calon presiden (capres) mendampingi capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.

“Keduanya sama-sama cerdas dan intelektual. Sjahrir adalah Ketua Partai Sosialis Indonesia (PSI), sedang Yusril Ketua Umum PBB. Kapasitas dan kemampuan pribadi kedua tokoh ini jauh lebih besar dibandingkan partai yang dipimpinnya,” ucapnya, dalam keterangannya, Kamis (5/10/2023).

1. Yusril wakili suara dari luar Jawa

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Fatih mengatakan, Yusril merupakan figur cawapres potensial yang mewakili suara dari daerah luar Jawa. Hal itu, kata dia, menjadi kelebihan Yusril dibandingkan figur lain.

Apalagi, kata Fatih, saat ini masyarakat Melayu dalam kondisi merasa terpinggirkan akibat kasus Rempang. Sehingga munculnya Yusril sebagai figur bakal cawapres bisa menjadi pengakuan terhadap kekuatan masyarakat Melayu.

“Ia orang Melayu campuran Minangkabau yang lahir dan dibesarkan di Belitung. Ini penting sebagai simbol perekat persatuan dan kesatuan bangsa kita yang majemuk,” ucap dia.

Terlebih, menurut Fatih, fakta secara kultural Prabowo merupakan figur pemimpin yang berasal dari Jawa. Dia mengungkapkan, kombinasi pasangan Prabowo-Yusril bisa diibaratkan dwi-tunggal Soekarno-Hatta, yakni Jawa dan luar Jawa.

2. Yusril pengalaman dalam menata negara dan birokrasi

Ahli Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas), Syafrizal Rambe, menjelaskan, Yusril punya pengalaman menata negara dan birokrasi. Menurut dia, Yusril mampu mengatasi berbagai masalah kenegaraan yang saat ini cenderung harus mengalami perbaikan serius.

Di sisi lain, Yusril juga punya kelebihan lain, yakni mampu menjadi ikon masyarakat Sumatra dan kalangan muslim modernis.

“Jadi, kalau tidak mau kita terjebak seolah meniadakan peran luar Jawa dalam pendirian dan pembangunan negeri ini, Prof Yusril adalah figur yang paling kuat mewakili kekosongan representasi itu,” kata Syafrizal.

3. PBB tunggu arahan Jokowi

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Musyawarah Dewan Partai (MDP) Partai Bulan Bintang (PBB) di Kelapa Gading, Jakarta Utara (youtube.com/Partai Bulan Bintang)

Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro PBB Masrur Anhar mengatakan partainya terus mendorong agar Yusril menjadi bakal cawapres pada Pilpres 2024. Kendati begitu, hingga saat ini PBB masih menunggu sikap dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo soal usulan Yusril jadi cawapres pendamping Prabowo.

"Pernah diucapkan oleh Bapak Presiden pada waktu rakornas di Kelapa Gading, ketika itu Januari. Beliau mengatakan saya setuju andai kata Prof Dr Yusril dicalonkan bakal calon presiden, dan itu bukan diucapkan sekali, berkali-kali dalam satu pidato," kata Masrur dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Majelis Syuro dan Majelis Pertimbangan Wilayah Partai Bulan Bintang di kawasan Jakarta Timur, Sabtu, 30 September 2023.

"Pak Yusril menjadi cawapres, berhasil diantarkan ke Istana. Nggak susah. Kita tinggal menunggu bagaimana sikap atau bagaimana tanggapan Pak Jokowi, Pak Lurah kita," lanjut dia.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us