MTI Usul Layanan Angkutan Umum dari Perumahan Bodetabek ke Jakarta

Jakarta, IDN Times - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengusulkan pemerintah menyediakan layanan transportasi yang mengangkut warga dari perumahan-perumahan kelas menengah dan menengah ke bawah di wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) menuju Jakarta.
Layanan transportasi ini diharapkan dapat mendorong warga Bodetabek yang bepergian ke Jakarta mau menggunakan kendaraan umum.
"Perumahan kelas menengah dan menengah bawah jumlahnya sekitar 1.300 di Bodetabek, itu dikasih angkutan. Mereka juga turut dibantu naik KRL," kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Djoko Setijowarno di Jakarta, dilansir ANTARA, Kamis (23/1/2025).
1. Perumahan yang dibangun di era Jokowi banyak ditinggalkan karena tak didukung transportasi umum

Menurut Djoko, setidaknya transportasi umum ini melayani masyarakat yang ingin ke Jakarta pada pagi hari lalu mengantarkan mereka kembali pada sore harinya.
"Minimal pagi hari ada kendaraan langsung aja masuk kota Jakarta dan sore kembali lagi. Kayak angkutan Jabodetabek Residence (JR) Connection," ujar Djoko.
Dia juga menyoroti kondisi rumah-rumah yang dibangun era pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo justru ditinggal penghuninya saat ini.
Menurut dia, salah satu penyebabnya bukan karena kondisi rumah tak layak, melainkan tak ada akses angkutan umum.
"Bukan enggak sesuai, rumahnya sudah sesuai, angkutan umumnya enggak ada. Dihitung-hitung lebih baik di kota saja," ujar dia.
2. Angkutan umum dapat membantu mengendalikan tingkat inflasi di daerah

Djoko pun mengingatkan keberadaan angkutan umum bukan hanya mengatasi kemacetan, tetapi juga mengurangi polusi udara atau menurunkan angka kecelakaan.
Di sisi lain, keberadaan angkutan umum dapat membantu mengendalikan tingkat inflasi di daerah. Hal itu karena angkutan umum salah satu penentu tingkat inflasi.
Namun, rendahnya pelayanan angkutan umum perkotaan di tengah ketergantungan masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi berpotensi mengurangi jumlah angkutan umum yang beroperasi.
"Pembiaran terhadap kondisi yang ada akan mempercepat hilangnya pelayanan angkutan umum," kata dia.
2. Program 3 juta rumah harus didukung transportasi publik yang terintegrasi

Tersedianya angkutan umum yang terintegrasi di perumahan juga disampaikan pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga dan menjadi usulnya untuk pemerintah saat menentukan lokasi hunian dalam program tiga juta rumah.
Dia berpendapat hadirnya transportasi publik yang terintegrasi dapat menjadi alasan bagi masyarakat mau menghuni rumah-rumah yang dibangun pemerintah.