Anggota DPR: Erick Thohir Harus Beri Target Maksimal ke Direksi BUMN

Capai target diberi reward, kalau gagal dapat punishment

Jakarta, IDN Times - Laba bersih Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp126 triliun pada tahun buku 2021. Hal itu disampaikan Oleh Menteri BUMN, Erick Thohir saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI.

Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Hartono Bangun, mengatakan Erick Thohir harus memberikan target maksimal kepada pimpinan BUMN. Hal itu bertujuan untuk lebih meningkatkan laba dari perusahaan plat merah.

“Ke depan menteri harus memberikan target maksimal ke Dirut dan Direksi. Yang dapat target diberi reward, yang tidak diberi punishment," ujar Rudi, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga: Jumbo! Laba Bersih BUMN 2021 Tembus Rp126 Triliun 

1. Apresiasi BUMN raih laba Rp126 triliun

Anggota DPR: Erick Thohir Harus Beri Target Maksimal ke Direksi BUMNAnggota DPR dari komisi VIII fraksi NasDem, Rudi Hartono Bangun (Istimewa)

Rudi kemudian mengapresiasi raihan laban bersih Rp126 triliun BUMN. Menurutnya, jumlah tersebut jauh lebih baik dibanding 2021 tahun sebelumnya.

“Kita apresiasi, tentu kinerjanya baik hingga bisa memperoleh laba Rp126 triliun. Dibandingkan dengan periode lalu, Ini jauh lebih baik,” katanya.

Lebih lanjut, Rudi mengatakan, strategi untuk meningkatkan laba, para Dirut BUMN harus bisa berinovasi. Menurutnya, inovasi tersebut harus disesuaikan dengan keadaan pasar dan zaman.

"Ya dirut yang tau, sesuai kondisi zaman dan permintaan pasar. Pertamina contohnya, harus mencari EBT karena minyak bumi pasti akan habis, PLN juga Batubara akan abis, jadi dirut harus inovasi cari solusi,” ucapnya.

Baca Juga: BUMN Usul Suntikan Modal Rp73 Triliun untuk PLN hingga KAI

2. Laba Bersih BUMN 2021 Tembus Rp126 Triliun

Anggota DPR: Erick Thohir Harus Beri Target Maksimal ke Direksi BUMNLogo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sebelumnya, Erick Thohir menyampaikan laba bersih BUMN Rp126 triliun pada 2021. Erick mengatakan, hal itu merupakan keberhasilan transformasi yang dicanangkan Kementerian BUMN.

"Terima kasih kepada pimpinan dan anggota Komisi VI yang mendorong konsolidasi BUMN, dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN. Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, yang tadinya Rp13 triliun, sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI, laba untuk 2021 sebesar Rp126 (triliun). Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," kata Erick dikutip IDN Times, Selasa (7/6/2022).

3. Total pendapatan BUMN mencapai Rp1.983 triliun

Anggota DPR: Erick Thohir Harus Beri Target Maksimal ke Direksi BUMNMenteri BUMN, Erick Thohir (dok. Tim Publikasi Erick Thohir)

Dijelaskannya, total pendapatan BUMN mencapai Rp1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan APBN. Erick mengatakan, perbaikan kinerja BUMN juga berdampak positif terhadap kontribusi untuk negara. Erick menyampaikan, total pajak, dividen, dan PNBP yang diberikan BUMN secara konsolidasi mencapai Rp371 triliun.

"Memang kita akui dividen ini cukup berat di awalnya. Kalau kita lihat ketika tahun 2019 itu hampir Rp50 triliun, lalu di 2020 itu Rp44 triliun, lalu 2021 yang awalnya kita yakini bisa Rp40 triliun waktu itu kita ingat, saya mohon maaf karena ada COVID akhirnya kita hanya bisa turun menjadi Rp29,5 triliun," ujarnya.

Kementerian BUMN menargetkan dividen BUMN sebesar Rp36,4 triliun di 2022. Kemudian targetnya dinaikkan menjadi Rp43-45 triliun di 2023.

"Di 2024 kita justru ingin dorong lebih tinggi dividen. Kalau yang dulu bisa Rp50 triliun, di 2024 kalau bisa di atas Rp50 triliun. Artinya kita mencoba menyeimbangkan buku kita," tuturnya.

Baca Juga: Erick Thohir Beri Sinyal BSI Naik Kelas Jadi BUMN

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya