Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Namanya Masuk jadi DPO oleh OPM, Lenis Kogoya: Saya Tidak Takut!

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Kedaulatan Negara, Lenis Kogoya di kantor Kemhan, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)
Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Kedaulatan Negara, Lenis Kogoya di kantor Kemhan, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)
Intinya sih...
  • Lenis Kogoya menolak takut terhadap ancaman DPO dan pembunuhan oleh TPNPB-OPM.
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebarkan di seluruh Indonesia, membantu semangat belajar siswa Papua.
  • Lenis mendukung program MBG Presiden Prabowo, namun meminta koordinasi dalam distribusi di wilayah timur Papua.

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Lenis Kogoya mengakui namanya dimasukkan ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Namanya masuk DPO lantaran Lenis sempat mengancam akan menangkap juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom. Meski begitu, ia mengaku tidak takut terhadap ancaman organisasi yang menginginkan agar Papua lepas dari Indonesia tersebut. 

"Saya tidak pernah takut! Kecuali terhadap Tuhan Yesus. Kalau dengan manusia, saya tidak pernah takut!" ujar Lenis di kantor Kemhan, Jakarta Pusat pada Kamis (8/5/2025). 

Ia juga menyebut tidak mempermasalahkan bila menjadi target pembunuhan OPM. Sejak diangkat menjadi staf khusus presiden urusan Papua di tahun 2015 lalu, ia mengaku sudah siap mati dan menganggap itu konsekuensi dari tugasnya. 

"Masalah saya DPO atau dibunuh, tidak usah pikirkan itu. Saya sudah siap mati demi kepentingan rakyat di Tanah Papua dan demi NKRI," katanya dengan mengenakan pakaian loreng khas TNI. 

1. Lenis Kogoya tepis isu ada racun di dalam makan bergizi gratis

Staf Khusus Menhan Bidang Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Lenis Kogoya di Nabire pada Maret 2025. (ANTARA FOTO/Lintang Budiyanti)
Staf Khusus Menhan Bidang Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Lenis Kogoya di Nabire pada Maret 2025. (ANTARA FOTO/Lintang Budiyanti)

Lebih lanjut, Lenis membantah isu yang disebarkan oleh TPNPB-OPM ada racun di dalam program unggulan Prabowo yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, program MBG tidak hanya ditujukan bagi siswa di Papua saja tetapi di seluruh Indonesia. 

"Masyarakat dan siswa sekolah kan sudah terima makanan (MBG) dan programnya sudah berjalan. Lalu, ada isu dari Sebby Sambom yang mengatakan kalau makan itu (MBG) nanti kena racun atau itu bagian dari upaya genosida lah, menghabiskan orang Papua," kata pria yang menerima gelar Letnan Kolonel Tituler dari Menhan itu. 

"Saya mau menyampaikan saja bahwa ini program nasional. Jadi, bukan dikhususkan di Papua saja," imbuhnya. 

Poin kedua yang disampaikan oleh Lenis yaitu MBG diklaim membantu memberikan semangat belajar bagi para siswa. Dengan makanan yang bergizi, diharapkan bisa meningkatkan intelegensi (IQ) siswa di Papua. Ia mengatakan setelah turun ke Papua dan menyampaikan penjelasan tersebut, para siswa memahami tujuan dari program MBG. 

"Jadi, anak-anak ini sangat antusias sekali untuk menerima makanan. Jadi, Papua ke depan, sudah tidak ada lagi yang menolak makan bergizi gratis," tutur dia. 

2. Menu MBG dimasak langsung oleh warga Papua

Program Makan Bergizi Gratis (MBG)  telah hadir di Kabupaten Lampung Selatan (Dok.HumasLamsel)
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah hadir di Kabupaten Lampung Selatan (Dok.HumasLamsel)

Lenis juga menyebut isu ada racun di menu MBG tidak masuk di akal karena makanan itu dimasak sendiri oleh warga asli Papua. Sehingga, tidak mungkin sesama warga Papua berniat untuk menyakit warga lainnya. 

"Jadi, di satu dapur itu terdiri dari 47 orang, ditambah 3 orang dari Badan Gizi Nasiona (BGN). Mereka kemudian melatih masyarakat dan mengelola sendiri (dapur)," kata Lenis. 

Cara itu ditempuh supaya tidak muncul kekhawatiran ada racun atau makanan basi sehingga menyebabkan anak-anak yang makan jatuh sakit. "Kami tanya, yang masak (MBG) siapa? Mama Papua yang masak kan. Yang melayani juga orang Papua. Masak, orang Papua bunuh orang Papua, kan itu tidak mungkin. Itu juga menjadi salah satu solusi," tutur dia. 

Sehingga, dalam pandangannya, isu ada racun di dalam menu MBG dan upaya untuk genosida warga Papua merupakan kebohongan. "Itu isu-isu yang dibuat-buat dan menyesatkan," imbuhnya. 

3. Lenis Kogoya ingatkan harus berkoordinasi untuk distribusikan MBG

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Kedaulatan Negara, Lenis Kogoya di kantor Kemhan, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)
Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Kedaulatan Negara, Lenis Kogoya di kantor Kemhan, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Lenis pun mendukung penuh program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu. Tetapi, ia wanti-wanti satu hal kepada Badan Gizi Nasional (BGN) yakni agar ketika mendistribusikan MBG ke wilayah timur tidak dilakukan seorang diri. 

"Saya ingatkan ya dari pimpinan sampai unsur di lapangan, kalau daerah lain yang aman, itu boleh, silakan distribusikan sendiri. Tetapi, kalau di wilayah timur, sebaiknya berkoordinasi dengan kami, tim khusus di Papua. Mereka jangan jalan sendiri," ujar Lenis. 

Ia meminta agar tidak mendistribusikan sendiri MBG di wilayah timur Papua lantaran area tersebut masuk zona merah. Area yang dianggap cukup berbahaya antara lain Yahukimo, Pegunungan Bintang, Puncak Jaya. Jadi, ke sana harus sama-sama dengan saya Stafsus Menhan ketika di lapangan," katanya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Dwifantya Aquina
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us