Pakar: Negara Pasti Sulit Tangkap Bjorka, Dia Pandai

Jakarta, IDN Times - Dosen dan Peneliti Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI) Setiadi Jayid menilai tidak mudah menangkap hacker Bjorka karena membutuhkan kerjasama antarnegara.
Apalagi, kata Setiadi, Bjorka adalah hacker yang pandai, sehingga mudah bagi dia untuk menghapus jejak.
"Gak mudah, dia kan sudah jago, sudah jelas pintar dari kita. Dia punya cara hapus jejak, bisa ganti nama, jadi enggak mudah, enggak mudah nangkapnya," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Senin (12/9/2022).
1. Motif Bjorka hanya ingin permalukan pemerintah

Kepala Pusat Computer Security di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia ini menambahkan, motif Bjorka terkait aksi-aksinya tak lain hanya ingin mempermalukan pemerintah. Bukan cari uang.
"Kalau minta uang dia nyerang akan menyerang orang kaya, tetapi dia nyerang pemerintah karena keamanannya lemah. Jika berhasil, dia mendapat penghargaan dari temannya," imbuhnya.
2. Daripada tangkap Bjorka sebaiknya amankan data

Dia menyarankan, sebaiknya pemerintah tak perlu menangkap Bjorka, namun mengamankan dan melakukan tindakan nyata agar publik percaya. Selain itu, semestinya pemerintah juga tidak melempar tanggung jawab saat ada kebocoran data.
"Jadi bukan menangkap, tapi mengamankan. Jangan bersikap punya panggung atau bagusnya saja, mau Kominfo, Kemhan silakan dipilih, jangan ada masalah lempar-lemparan, jadi mesti ada tindakan buat rakyat percaya lagi," sarannya.
3. BSSN gandeng Bareskrim Polri

Sementara itu, Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Ariandi Putra mengatakan pihaknya telah menggandeng Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. "Kami akan mengambil langkah-langkah penegakan hukum," ungkap Ariandi.
BSSN, kata dia, juga bersama PSE terkait telah dan sedang melakukan upaya-upaya mitigasi cepat untuk memperkuat sistem keamanan. Tujuannya untuk mencegah risiko yang lebih besar pada beberapa PSE tersebut.
Sebelumnya, kebocoran data yang diduga melibatkan Kementerian Sekretariat Negara juga dilakukan oleh Bjorka. Di forum daring, hacker tersebut menjual sejumlah dokumen berlabel rahasia di kementerian tersebut, atau surat dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang ditujukan kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo.