Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pandemik, Penjualan Sapi Kurban di Malang Malah Meningkat 

Ilustrasi hewan ternak sapi (IDN Times/Alfi Ramadana)

Malang, IDN Times - Pandemik COVID-19 nyatanya tak mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menunaikan ibadah. Meskipun masih dalam masa pandemik COVID-19, masyarakat tetap menyisihkan sebagian harta mereka untuk tetap berkurban saat Idul Adha nanti. Bahkan penjualan hewan kurban di Kota Malang justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan paling terasa adalah pada penjualan sapi kurban.

“Alhamdulillah pembeli hewan kurban justru mengalami peningkatan jika dibanding tahun sebelumnya," ucap  Elmmi Nafi', penjual hewan kurban di kawasan Kelurahan Madyopuro Kota Malang, Rabu (29/7/2020).

1. Tahun ini sudah jual lebih dari 100 ekor sapi

Elmmi Nafi' tahun ini sudah menjual lebih dari 100 ekor sapi kurban. IDN Times/ Alfi Ramadana

Elmmi menyebut bahwa peningkatan penjualan tahun ini memang memberikan berkah tersendiri. Tahun sebelumnya dirinya hanya mampu menjual 99 ekor sapi saja. Sementara tahun ini penjualam sudah meningkat hingga 156 ekor.

Selain melayani pembelian secada langsung, ia juga melayani pre order hewan kurban untuk dijadikan hewan kurban pada Idul Adha nanti. Pelayanan dengan cara pesan biasanya dilakukan karena stok sapi masih kosong. 

"Sistemnya pesan dulu karena sapinya masih belum ada,” tambahnya. 

2. Sudah jualan sejak dua bulan lalu

Penjualan sapi sejak dua bulan sebelum Idul Adha. IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih jauh, pria yang akrab disapa Elnaf itu sudah menjual sapi sejak dua bulan lalu. Memang saat itu pesanan masih belum terlalu banyak. Pesanan baru mengalami peningkatan ketika sudah memasuki H-10 Idul Adha. Lebaran Idul Adha sendiri ditetapkan jatuh pada Jumat (31/7/2020). Pesan hewan kurban tersebut biasanya akan didistribusikan sejak H-1 Idul Adha hingga saat hari tasryik untuk kemudian disembelih sebagai hewan kurban. 

“Untuk proses pesan kami tutup akhir pekan lalu. Setelah itu sudah tidak menerima pesanan sapi kurban, karena sapinya sudah kosong," sambung Elnaf. 

3. Sapi didatangkan dari Bali

(IDN Times/ Alfi Ramadana)

Guna memenuhi pesanan, Elnaf mendatangkan sapi-sapi tersebut dari Bali. Bahkan proses mendatangkan sapi Bali tersebut sejak tiga bulan lalu. Sapi Bali dipilih lantaran memiliki tulang yang lebih kecil, sehingga daging yang dihasilkan jauh lebih banyak dan tebal. Hal itu juga yang membuat pembeli lebih banyak menjatuhkan pilihannya membeli sapi miliknya untuk dijadikan hewan kurban. 

“Harga yang ditawarkan juga bervariasi mulai Rp14,5 juta hingga Rp35 juta per ekor. Sejauh ini yang paling laku adalah sapi kisaran harga Rp20 juta," jelasnya. 

4. Harga sapi cenderung turun

Harga sapi tahun ini cenderung mengalami penurunan. IDN Times/ Alfi Ramadana

Pandemik COVID-19 yang belum berakhir juga dinilai turut memengaruhi harga jual sapi. Tahun ini menurut Elnaf harga sapi cenderung mengalami penurunan. Meskipun tidak banyak, namun hal itu dinilai cukup mempengaruhi para pembeli. Sehingga tahun ini pembeli sapi untuk kurban lebih meningkat jika dibanding tahun sebelumnya. 

"Tahun ini harganya cenderung turun. Kalau tahun lalu paling mahal bisa mencapai Rp38 juta per ekor," tandasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us