Partai Buruh Bakal Dihidupkan Kembali, Siap Ikut Pemilu 2024?

Jakarta, IDN Times - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengaku akan mengaktifkan kembali Partai Buruh. Menurutnya, Partai Buruh akan ikut dalam Pemilu 2024.
"Partai Buruh yang lama dibangkitkan kembali dan Partai Buruh yang baru ini siap mengikuti Pemilu 2024," ujar Said dalam keterangannya, Minggu (3/10/2021).
Said mengatakan, pihaknya akan menggelar kongres bangkitnya Partai Buruh pada 4-5 Oktober 2021 di Jakarta.
1. Klaim sudah ada sejumlah serikat buruh akan bergabung

Said mengklaim, ada sejumlah serikat buruh yang akan bergabung ke Partai Buruh. Mereka adalah Serikat Petani Indonesia (SPI), Forum Pendidik dan Tenaga Honorer Swasta Indonesia (FPTHSI), dan Gerakan Perempuan Indonesia (GPI) serta sejumlah serikat buruh lain.
"Pendiri kebangkitan Partai Buruh yang baru ini adalah empat konfederasi serikat pekerja terbesar di Indonesia, 50 federasi serikat pekerja tingkat nasional," ucapnya.
Said menjelaskan, Partai Buruh yang akan diaktifkan kembali itu memiliki kepengurusan di tingkat nasional 100 persen, provinsi 80 persen, kabupaten/kota 35 persen, dan tingkat kecamatan masih kurang 15 persen.
Selain itu, kata dia, Partai Buruh sudah memiliki seribu anggota yang tersebar di 403 kabupaten/kota.
2. Alasan Partai Buruh diaktifkan kembali

Lebih lanjut, Said menerangkan, alasan Partai Buruh diaktifkan kembali karena selama ini suara buruh, petani, dan nelayan tidak pernah didengar di parlemen dan pemerintahan.
"Di seluruh dunia, pasti ada partai buruh atau partai sosial demokrat dengan basis konstituennya adalah buruh. Hanya di Indonesia yang tidak ada lagi partai buruh," katanya.
3. Pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja bukti kekalahan buruh

Said mengatakan, pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja adalah bukti nyata suara buruh tidak didengarkan. Hal itu merupakan kekalahan telak yang dialami buruh.
"Semua kebijakan terkait kesejahteraan pasti diputuskan secara politik. Oleh karena itu, perlu adanya partai yang secara politik mewakili buruh, petani, dan konstituen di parlemen melalui partai politik," kata dia.