PeduliLindungi Cegah 3 Jutaan Orang Terpapar COVID-19 Berkeliaran

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan sepanjang 2021 sampai 2022, PeduliLindungi telah mencegah 3.733.067 orang dengan status merah atau vaksinasi belum lengkap dan 538.659 orang yang terinfeksi COVID-19 atau status hitam melakukan perjalanan domestik atau mengakses ruang publik tertutup.
“PeduliLindungi turut berkontribusi pada rendahnya penularan COVID-19 di Indonesia dibanding negara tetangga dan bahkan negara maju. Aplikasi ini memiliki peran yang besar dalam menekan laju penularan saat kita mengalami gelombang Delta dan Omicron” kata dalam siaran tertulis, Jumat (15/4/2022).
1. PeduliLindungi mencegah pasien COVID-19 berkeliaran di tempat umum

Nadia menerangkan sejak pertama kali diluncurkan pada Maret 2020, aplikasi PeduliLindungi melalui fitur kewaspadaan telah berhasil melakukan upaya pencegahan pasien COVID-19 dan warga yang berisiko berkeliaran di tempat umum sehingga dapat menulari warga lainnya.
"Aplikasi ini sudah diunduh oleh lebih dari 90 juta orang dan telah membantu mencegah warga yang terinfeksi mengakses fasilitas dan tempat umum seperti pusat perbelanjaan, airport, pelabuhan, hotel, dan gedung perkantoran," paparnya.
2. Status pasien positif COVID-19 berwarna hitam ketika aplikasi dipindai

Dia menerangkan aplikasi PeduliLindungi yang telah diunduh pasien positif COVID-19 akan berwarna hitam ketika aplikasi tersebut dipindai di pintu masuk tempat umum.
"Petugas keamanan dapat mencegah masuk pasien tersebut, lalu melaporkan yang bersangkutan ke Satgas COVID-19 untuk ditangani lebih lanjut," ujarnya.
3. PeduliLindungi telah bertransformasi menjadi layanan terintegrasi

Nadia menerangkan penggunaan PeduliLindungi secara masif memberikan dampak positif untuk melakukan kebijakan surveilans selain fitur pencarian lokasi vaksin terdekat, fitur telemedicine dan pengiriman obat, fitur penerbitan dan dompet digital sertifikat Indonesia berstandar WHO untuk kemudahan perjalanan Warga Negara Indonesia lintas negara.
Kemudian fitur kartu kewaspadaan kesehatan untuk perjalanan domestik, dan data statistik untuk pengambilan keputusan strategis pemerintah.
"PeduliLindungi telah bertransformasi menjadi layanan terintegrasi sehingga memudahkan penelusuran, pelacakan, pemberian peringatan, dan dalam rangka memfasilitasi tatanan kehidupan yang baru (new normal)," imbuhnya.