Pelecehan Seksual di Rumah Sakit, Khofifah Angkat Bicara

Surabaya, IDN Times - Ketua Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa menyesalkan adanya pelecehan seksual yang dilakukan seorang perawat Rumah Sakit Nasional Hospital Surabaya.
"Harusnya pasien mendapat perlindungan karena tengah terbaring sakit. Bukan sebaliknya mendapatkan perlakuan pelecehan yang justru diduga dilakukan oleh oknum perawat setempat. Sangat kita sesalkan," kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/1).
1. Khofifah minta rumah sakit lebih memperketat pengawasan

Khofifah berharap kasus pelecehan seksual tersebut tidak terjadi lagi. Menurutnya, manajemen rumah sakit harus memperketat pengawasan, misalnya dengan memasang kamera pengintai atai CCTV.
"Kasus ini harus menjadi pembelajaran. Bukan tidak mungkin kejadian serupa juga dialami pasien lain," tuturnya.
2. Rumah sakit juga diminta bertindak tegas

Khofifah menambahkan, rumah sakit juga harus mengambil langkah tegas dengan memberi sanksi kepada pelaku sehingga jera.
Rumah sakit, lanjut Khofifah, harus mengevaluasi kembali sistem keamanan guna menjaga perlindungan setiap pasiennya. Sementara kepada korban, perlu diberikan layanan psikososial guna mengatasi rasa trauma akibat perbuatan pelaku.
Berdasarkan kabar terakhir, perawat yang menjadi pelaku pelecehan tersebut sudah dipecat oleh pihak rumah sakit.
3. Pengakuan korban beredar di media sosial

Kasus ini mulai muncul di permukaan saat sebuah video berdurasi 52 detik viral di media sosial. Video itu meperlihatkan seorang pasien perempuan menangis karena mengaku menjadi korban pelecehan dari petugas rumah sakit.
Dia meminta seorang pria yang diduga adalah pelaku untuk mengakui kesalahannya. Perawat yang dituding tak membantahnya. Dia mengaku khilaf kemudian meminta maaf pada pasien tersebut dan keluarganya.