Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Dorong Pendamping KUBE Mandirikan Rakyat Miskin

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Jakarta, IDN Times - Kementerian Sosial mendorong para tenaga pendamping Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk memandirikan rakyat secara ekonomi. KUBE merupakan program Kementerian Sosial yang berfokus pada pemberian bantuan bagi sekelompok orang yang mengelola usaha ekonomi.

"Tugas pendamping adalah memastikan bantuan pemerintah untuk keluarga miskin dikelola dengan dengan baik dan membawa kemandirian ekonomi," kata Menteri Sosial Idrus Marham di Jakarta, Selasa malam (10/7).

Menurut Idrus, filosofi bantuan sosial adalah sebagai instrumen perangsang atau stimulus bagi penerima bantuan.

"Bantuan-bantuan yang kami berikan kepada masyarakat itu sebagai suatu stimulus kepada mereka dalam rangka untuk meningkatkan kemandirian ekonomi," kata Idrus.

1. Harus ada perubahan mental penerima bantuan

Biro Humas Kemensos RI

Menurut Idrus, harus ada perubahan sikap, mental, dan cara berpikir masyarakat terutama para penerima bantuan. Masyarakat diharuskan memiliki mental kaya, kemauan keras dan motivasi kuat untuk mandiri.

"Seberapa pun besar bantuan diberikan kepada mereka, tidak ada gunanya kalau mereka tidak memiliki mental kaya, kemauan keras dan motivasi kuat untuk mandiri," kata Idrus. 

2. Peran pendamping sangat penting

IDN Times/Margith Juita Damanik

Oleh sebab itu, kata Idrus, peran pendamping sangat penting. Pendamping diberikan motivasi supaya dalam mendampingi masyarakat dapat memastikan mereka bisa mandiri dan bekerja produktif.

"Kalau mereka sanggup mandiri, tentu dapat meningkatkan status sosialnya yang tadinya tidak mampu atau miskin menjadi tidak miskin lagi," ujarnya.

3. Kemensos miliki protap bantuan sosial

IDN Times/Margith Juita Damanik

Terkait berbagai bencana yang terjadi di sejumlah daerah, ujar Idrus, Kementerian Sosial sudah memiliki prosedur tetap (protap), baik untuk penanganan bencana sosial, alam, dan non alam.

"Pada tahap pertama, yakni masa tanggap darurat, sudah ada protapnya. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, terhadap warga yang terkena dampak dari bencana, agar Mensos memastikan korban bisa makan, dan yang sakit diobati. Kita juga mendirikan tenda, dapur umum, mobil dapur umum," kata Idrus.

Kemudian pada tahap pemulihan, Kemensos menyiapkan pendamping sosial bagi masyarakat. Karena bencana biasanya meninggalkan trauma bagi korban, maka perlu pendamping agar korban bisa melewati masa trauma.

Kemensos juga memiliki program kampung siaga bencana (KSB) atau banjar siaga bencana di Bali. Program ini bertujuan menyiapkan kesiagaan masyarakat di kawasan rawan bencana, sehingga bisa meminimalisasi dampak buruk bencana.

"Untuk Gunung Agung kami gerakkan banjar-banjar sebagai tempat konsentrasi pengungsi yang menjadi titik sentral pemberian bantuan. Terkait musibah kapal karam di Selayar, Ada 36 orang yang meninggal, keluarganya masing-masing kita berikan Rp15 juta. Ini semua sudah kami selesaikan," kata Idrus.

Idrus juga menyatakan baru pulang dari Danau Toba, Sumatera Utara, untuk menyalurkan bantuan bagi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun.

"Ini korbannya luar biasa. Dari 204 penumpang, yang selamat 19 orang, yang tidak ditemukan 167 orang. Ini semua diberikan bantuan masing-masing Rp15 juta," kata Mensos.

Di Tanah Karo, Mensos menyalurkan bantuan kepada korban erupsi Gunung Sinabung, yakni berupa bantuan relokasi tahap ketiga dengan bantuan sebesar Rp6,9 miliar.

"Semua ini tidak lepas dari arahan Presiden Jokowi bahwa bencana harus tuntas ditangani. Negara harus hadir. Representasi negara adalah pemerintah, dan pastikan semua anak bangsa yang terdampak harus diurus semua," kata Mensos.

Share
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us