Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemimpin Bisnis Global Berkumpul di Bali untuk Hadiri B20 Summit

Ketua Kadin Arsjad Rasjid. (IDN Times/Sonya Michaella)

Bali, IDN Times – B20 Indonesia Summit 2022 atau Konferensi Tingkat Tinggi B20 (KTT B20) Indonesia akan  digelar di Bali, Indonesia pada tanggal 13-14 November 2022. B20 Summit ini menjadi gelaran penting  untuk menyatukan pemimpin bisnis global dalam berkolaborasi menghasilkan rekomendasi kebijakan  untuk negara G20 sebagai upaya pemulihan ekonomi dan tantangan bisnis dunia. 

Dikenal sebagai lengan bisnis G20, B20 merupakan forum dialog resmi G20 bagi komunitas bisnis global.  Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) dipercaya menjadi penyelenggara B20 Summit  oleh pemerintah Indonesia selaku tuan rumah KTT G20. B20 Summit akan dihadiri oleh lebih dari 3300  orang, yang mencakup 2000 pimpinan negara, CEO, dan segenap pemimpin bisnis dari berbagai perusahaan  multinasional yang berasal lebih dari 40 negara, merepresentasikan lebih dari enam setengah juta bisnis di  berbagai belahan dunia. 

1. 90 ahli terkemuka berbagi pengalaman

Ketua Kadin Arsjad Rasjid. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sepanjang B20 Summit, sebanyak 90 ahli terkemuka di bidangnya, termasuk para pembicara dan  moderator, akan berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang prioritas bisnis global dan cara mengatasi  berbagai tantangannya. Di antaranya termasuk pemimpin bisnis multinasional seperti Alan Jope (CEO  Unilever), Bill Winters (CEO Standard Chartered), Andrew Forrest (Chairman and Founder of Fortescue  Future Industries and Fortescue Metals Group). Menuju perhelatan akbar ini, telah digelar pula lebih dari  130 side event yang diorganisir oleh mitra B20 Indonesia dan dihadiri oleh lebih dari 8000 peserta. 

Tak hanya itu, selain dihadiri oleh Presiden Jokowi selaku kepala negara tuan rumah, ini menjadi perhelatan  B20 Summit pertama sepanjang sejarah yang akan menghadirkan para kepala negara dari negara-negara  lainnya. Sejumlah kepala negara yang akan hadir di antaranya termasuk Perdana Menteri Kanada Justin  Trudeau, Ratu Maxima dari Belanda, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, hingga Presiden Korea  Selatan Yoon Suk-Yeol.  

2. Merumuskan rekomendasi kebijakan untuk negara G20

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Mengusung tema “Advancing Innovative, Inclusive, and Collaborative Growth”, B20 Indonesia bertujuan  untuk merealisasikannya dengan merumuskan rekomendasi kebijakan bagi negara G20. Rekomendasi  kebijakan tersebut meliputi 7 bidang, yakni perdagangan & investasi; energi, keberlanjutan & iklim;  digitalisasi; keuangan & infrastruktur; masa depan pekerjaan & pendidikan; serta perempuan dalam bisnis. 

B20 telah merancang 25 rekomendasi kebijakan bagi negara G20 yang mencakup 3 aspek prioritas.  Pertama, memprioritaskan inovasi untuk membuka peluang pertumbuhan pasca pandemi. Kedua,  memberdayakan UMKM dan kelompok rentan. Ketiga, mendorong kolaborasi antara negara maju dan  berkembang. 

3. Diharapkan mencapai konsensus terkait isu ekonomi global

Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

M. Arsjad Rasjid selaku Ketua Umum KADIN Indonesia berharap B20 Summit dapat mencapai konsensus  terkait isu ekonomi global. “Kesempatan di mana para pemimpin bisnis global berkumpul untuk  memastikan pertumbuhan ekonomi di masa depan lebih inklusif dan berkelanjutan adalah kesempatan yang  sangat jarang. Maka dari itu, besar harapan kami, B20 Summit tahun ini akan mencapai konsensus dalam  menyepakati penyebab dan solusi dari isu prioritas ekonomi dunia, dan bersama-sama berkolaborasi untuk  menyelesaikannya,” ungkap Arsjad. 

Sementara itu, Shinta Widjaja Kamdani selaku Ketua B20 Indonesia juga berharap B20 Summit dapat  menciptakan kolaborasi yang menghasilkan pertumbuhan inovasi. “Di saat kita menghadapi tantangan tantangan baru seperti isu lingkungan dan ketegangan geopolitik yang masih tinggi, komunitas bisnis global (WEB)

Share
Topics
Editorial Team
Ester Ajeng
EditorEster Ajeng
Follow Us