Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemprov DKI: Banyak Milennials Enggan Tinggalkan Rumah Masa Kecil

Warga di Kampung Tongkol, Kelurahan Ancol, Jakarta, lakukan karantina kampung, 12 Maret 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times - Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta, Suharti, mengatakan masyarakat Jakarta masih banyak yang enggan meninggalkan rumah masa kecilnya di ibu kota meski rumahnya sudah tua. Menurutnya, masyarakat baru akan meninggalkan tempat tinggal mereka apabila ada keuntungan yang diperoleh.

"Nah, untuk membuat mereka mau melakukan bersama konsolidasi tanah vertikal tadi, tentunya dengan 'iming-iming' keuntungan yang mereka peroleh. Apa misalnya? Bisa tinggal di situ, bisa dapat keuntungan dari bisnis yang diperoleh karena bangunannya disewakan atau dijual dan sebagainya," jelas Suharti dalam diskusi RUJAK Center for Urban Studies (RCUS) yang dikutip IDN Times pada Jumat (28/8/2020).

1. Ada empat kebutuhan yang dicari millennials dalam mencari hunian

Ilustrasi Apartemen (IDN Times/Anata)

Suharti mengatakan setidaknya ada empat kebutuhan yang dicari milennials pada kelompok umur 30-40 tahu. Kebutuhan tersebut antara lain tempat tinggal, usaha, pendidikan dan kesehatan. Menurut Suharti, keempat alasan itu akan membuat milennials rela pergi dari rumah masa kecilnya di Jakarta.

"Ya daripada saya berhimpitan di situ, saya sudah punya anak lebih baik saya pindah," jelasnya.

2. Ada banyak pekerjaan yang gak perlu ngantor

Ilustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, Suharti menerangkan bahwa perlunya mempertimbangkan disrupsi ketenagakerjaan. Saat ini, kata Suharti, banyak pekerjaan yang mulai banyak tidak membutuhkan kantor untuk bekerja.

"Ini juga barangkali perlu diperhatikan ketika kita mulai menyimulasikan apa yang harus dikerjakan," jelasnya.

3. Pemprov DKI Jakarta akan libatkan warga dalam proses pembangunan permukiman

Warga di Kampung Tongkol, Kelurahan Ancol, Jakarta, lakukan karantina kampung, 12 Maret 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Untuk pelaksanaan pembangunan permukiman di Jakarta, Suharti ingin agar masyarakat dilibatkan. Sebab, bila tidak dilibatkan dikhawatirkan muncul pikiran negatif seperti akan digusur.

"Jadi, komunikasi harus dibangun secara baik juga. Bahwa mindset orang harus diubah, ini bukan soal menggusur tapi menyediakan yang layak dan mereka dapat keuntungan dari itu semua dan ketiga manajemennya,"

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us