Peneliti Senior BRIN: Isu Gibran Tak Bisa Kerja Perlu Diuji

Jakarta, IDN Times - Peneliti Senior Pusat Riset dan Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi, mengatakan isu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tak bisa kerja harus diuji terlebih dulu. Terlebih, kini juga muncul isu adanya desakan mengganti Gibran.
Hal itu Syafuan sampaikan dalam diskusi hasil survei Rumah Politik Indonesia merilis survei publik bertajuk Pandangan Publik Terhadap Kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam Satu Semester.
"Mengingat, sistem politik Indonesia menjadikan presiden dan wakil presiden merupakan satu paket kandidat yang diusulkan oleh partai politik dan dipilih oleh mereka yang mempunyai hak pilih," ujar Syafuan di Jakarta, Selasa (29/4/2025).
1. Desakan untuk wapres mundur sulit dilakukan

Syafuan menjelaskan, karena Presiden dan Wakil Presiden merupakan satu kesatuan dalam konstitusi, tidak bisa salah satunya didesak untuk mengundurkan diri.
"Baik itu presiden maupun wakil presiden setelah terpilih dan keduanya tidak ditemui pelanggaran konstitusional saya kira akan sulit diwujudkan usulan atau desakan mundur itu," kata dia.
Menurutnya, Gibran juga memiliki peran dalam pemerintahan. Gibran dianggap menjadi pelengkap Prabowo Subianto, apalagi untuk pendekatan terhadap generasi muda.
"Dari survei ini kita bisa melihat bahwa peran atau andil Mas Gibran terhadap pemerintahan ini memberikan kontribusi positif. Survei ini sebenarnya, ingin menggali pandangan publik terhadap kinerja seorang presiden dan wakil presiden," kata dia.
2. Perspektif publik terhadap Gibran cukup positif

Dalam kesempatan itu, Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas juga menyebut persepsi publik terhadap sosok Gibran cukup positif. Gibran dinilai sebagai sosok populer, cekatan, dan bertanggung jawab.
"Akan tetapi, bila dicermati lebih lanjut dalam survei ini, persepsi publik ini menarik. Oleh sebab, sebanyak 15.2 persen menilainya cekatan dan gesit. 12.3 persen responden menilai bahwa Mas Gibran dapat menjalani tugas dengan baik yang didelegasikannya dari Pak Prabowo. 11.2 persen responden menilai bahwa Mas Gibran mempunyai kepedulian yang tinggi terutama kepada masyarakat akar rumput, dan 10.9 persen responden menilai punya responsibilitas yang tinggi," kata Fernando
Fernando menekankan, masih ada harapan masyarakat yang belum terpenuhi, dan hal ini menjadi catatan penting bagi Gibran.
"Angka ini sangat dinamis sekali dan tergantung dari upaya yang dilakukan oleh Mas Gibran untuk dapat berakselerasi dan bersinergi dalam rangka memenuhi ekspektasi publik yang teramat besar terhadap pemerintahan," ujar dia.
3. Publik puas terhadap kinerja Prabowo-Gibran

Fernando mengatakan, sebanyak 76,5 persen responden menilai puas, cukup puas, atau sangat puas dengan kinerja pemerintah dalam enam bulan terakhir.
"Bila dibandingkan tingkat kepuasan di setiap bidang, pendidikan menempati rating tertinggi, dengan 77,8 persen, disusul kesehatan sebanyak 76,8 persen, sosial budaya sebesar 73,5 persen, hankam sebanyak 73,6 persen. Lalu bidang politik dan stabilitas nasional di tempat berikutnya, dengan 70,6 persen, kemudian hukum sebesar 65,4 persen dan terakhir ekonomi sebanyak 64,5 persen," ucap dia.
Fernando juga menyoroti pandangan responden terhadap sosok Prabowo Subianto sebagai Presiden. Menurutnya, publik menilai Prabowo sebagai figur yang tegas dan bijaksana. Hal ini juga ditunjukkan oleh tingkat kepuasan yang cukup tinggi terhadap kinerja Presiden.
"Dari temuan survei didapati, bahwa penilaian publik terhadap sosok Presiden Prabowo Subianto adalah tegas, berwibawa, berani, bijaksana ini yang paling besar, yaitu sebesar sebesar 18,9 persen. Selebihnya, Pak Prabowo dinilai dapat mengayomi, sabar, ramah, jujur dan bisa dipercaya. Dan 85,4 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Prabowo," kata dia.
Survei Rumah Politik Indonesia ini dilakukan pada 18–24 April 2025 dengan melibatkan 1.310 responden, yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan teknik Multistage Random Sampling. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,48 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.