Penguatan Kesejahteraan Perempuan, Begini Kontribusi PNM Mekaar
Jakarta, IDN Times -- Upaya penguatan kesejahteraan ekonomi keluarga dan pemberdayaan kepemimpinan perempuan di level komunitas membawa dampak positif bagi pembangunan dan membantu upaya mencapai target SDGs.
Berkaitan dengan itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM melakukan riset untuk mengetahui bagaimana dampak kehadiran PNM Mekaar, terutama terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga dan kepemimpinan perempuan.
Adapun, metode kualitatif dilakukan dengan FGD, in depth interview terhadap nasabah serta account officer yang merupakan garda terdepan PNM dalam melayani nasabah Mekaar. Hasil riset menunjukkan empat kontribusi penting PNM Mekaar terhadap penguatan ekonomi keluarga dan pemberdayaan perempuan dalam kepemimpinan di masyarakat.
1. PNM Mekaar berkontribusi pada penguatan kapasitas ekonomi para nasabah
Dekan Fisipol UGM Dr. Wawan Mas’udi, SI.P., MPA menyampaikan, riset yang dilakukan di delapan provinsi, yakni D.I. Aceh, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan, ini dilakukan dengan kombinasi metode kualitatif dan survei dalam rentang Mei-Agustus 2022.
Adapun, hasil dari riset, pertama, program bantuan akses permodalan yang ditawarkan oleh PNM Mekaar telah berkontribusi pada penguatan kapasitas ekonomi para nasabah, bahkan menjadi katup penyelamat pada era krisis terutama dalam kurun waktu dua tahun terakhir ketika pandemik COVID-19 terjadi.
2. Melalui PNM Mekaar, perempuan dapat menguatkan kapasitas dalam pengambilan keputusan
Kedua, survei yang dilakukan terhadap 1.600 responden nasabah Mekaar ini menyimpulkan bahwa melalui PNM Mekaar, perempuan menemukan ruang dan momentum untuk penguatan kapasitas dalam pengambilan keputusan, baik dalam konteks kelompok maupun kehidupan sehari-hari dalam keluarga. Ini menjadi kunci dalam transformasi peran perempuan dalam ranah privat dan publik.
3. Program PNM Mekaar mendorong pemberdayaan dan kepemimpinan perempuan
Ketiga, karakter program PNM Mekaar yang bertumpu pada semangat pemberdayaan perempuan berbasis komunitas telah mendorong kapasitas kepemimpinan mereka terutama bagi para nasabah yang berperan sebagai ketua kelompok.
4. Para nasabah PNM Mekaar memanfaatkan keuntungan usaha untuk penuhi kebutuhan rumah tangga
Keempat, berdasarkan hasil survei, selain untuk mengembangkan usaha yang dijalankan, para nasabah PNM Mekaar menggunakan keuntungan usaha untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (84 persen), biaya kesehatan keluarga (65 persen), serta membayar utang (65 persen).
Data hasil survei juga menunjukkan bahwa sebanyak 41 persen responden menyatakan usahanya stabil, sementara 35 persen responden berpendapat mengalami peningkatan kondisi ekonomi.
5. Penguatan inklusi keuangan dan agenda digitalisasi menjadi tantangan PNM ke depan
Tantangan bagi pengembangan program PNM Mekaar adalah penguatan inklusi keuangan melalui transformasi digital yang tak mudah. Karena jumlah responden yang memiliki rekening bank masih terbatas, yakni sebanyak 35 persen. Ini menunjukkan masih terbatasnya kesiapan infrastruktur teknologi baik yang dimiliki oleh individu nasabah, maupun sebagai akibat kondisi geografis, serta konteks sosial dan budaya yang beragam.
Agenda digitalisasi juga membawa nilai strategis bagi pengembangan sistem PNM Mekaar karena dapat mengurangi risiko keamanan bagi para AO yang sering kali harus membawa uang tunai nasabah sebelum disetor ke kantor kas. Lebih jauh, digitalisasi juga akan lebih ramah lingkungan karena bisa mengurangi penggunaan kertas dan meningkatkan efisiensi proses administrasi. (WEB)
