Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pertamina Bakal Bor 44 Sumur Baru di Blok Rokan pada 2021

IDN Times/Pertamina
IDN Times/Pertamina

Jakarta, IDN Times – PT Pertamina (Persero) berkomitmen menahan laju penurunan produksi Blok Rokan usai alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) nanti. Salah satu upayanya ialah merencanakan pengeboran 44 sumur baru pada 2021.

“Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan melakukan pengeboran 44 sumur pada 2021,” kata VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, Selasa (21/4).

1. Pengadaan logistik, rig, dan crew sedang dipersiapkan untuk program pengeboran tersebut

IDN Times/Pertamina
IDN Times/Pertamina

Fajriyah mengatakan, Pertamina sedang mempersiapkan program pengeboran termasuk pengadaan logistik, rig, dan crew untuk memastikan PHR dapat mengebor segera setelah proses alih transisi selesai pada Agustus 2021.

“Karena waktu operasional PHR hanya tersisa empat bulan pada 2021, yakni Agustus hingga Desember, maka pengeboran 44 sumur tersebut akan difokuskan pada upaya menahan laju penurunan produksi. Selanjutnya jumlah pengeboran sumur akan ditingkatkan secara bertahap di tahun-tahun berikutnya untuk memaksimalkan produksi,” kata Fajriyah.

Fajriyah melanjutkan, Pertamina berharap PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) dapat merealisasikan program pengeboran selama sisa masa transisi sehingga dapat menahan laju penurunan alamiah dan menjaga produksi pada tingkat yang wajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"PHR siap untuk melakukan perpanjangan kontrak program pengeboran tersebut untuk dapat melanjutkan kegiatan pengeboran setelah masa alih kelola sehingga jumlah rig dan sumur pengeboran dapat mencapai angka yang lebih tinggi. Untuk itu diperlukan kolaborasi konstruktif antara PHR dan CPI dengan dukungan dari SKK Migas selama masa transisi," ujar Fajriyah.

2. Pertamina terus mengoptimasi pengembangan lapangan produksi

IDN Times/Pertamina
IDN Times/Pertamina

Laju penurunan produksi di Blok Rokan saat ini terjadi secara alamiah, mengingat blok tersebut cukup mature karena beroperasi lebih dari 50 tahun. Terlebih sejak 2019 tidak ada pengeboran sumur baru sehingga diperkirakan saat ini laju penurunan produksi di Blok Rokan sekitar 25 persen.

Karena itu, selain pengeboran sumur baru, upaya-upaya peningkatan produksi Blok Rokan direncanakan Pertamina melalui optimasi pengembangan lapangan-lapangan produksi baik melalui kegiatan Primary, Secondary/Waterflood maupun Tertiary Recovery (Steamflood dan Chemical EOR).

“Investasi dalam keseluruhan lingkup pekerjaan tersebut guna menahan laju penurunan alamiah dan menaikkan produksi dengan meningkatkan recovery factor lapangan. Investasi yang terintegrasi tersebut diharapkan akan memberikan pengaruh yang signifikan pada pendapatan pemerintah dan Pertamina,” tutur Fajriyah.

Blok Rokan sendiri merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer. Blok ini memiliki 96 lapangan dengan tiga lapangan memiliki potensi minyak yang baik, yaitu Duri, Minas dan Bekasap.

Dengan dikelolanya Blok Rokan oleh Pertamina mulai 9 Agustus 2021 mendatang, kontribusi produksi minyak Pertamina dibandingkan produksi minyak nasional diharapkan meningkat dari 48 persen pada 2019 menjadi 60 persen pada 2021.

Share
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us