Pertemuan Menteri Kesehatan di G20 Hasilkan 8 Kesepakatan Bilateral

Jakarta, IDN Times - Pertemuan antara Menteri Kesehatan RI Budi G Sadikin dengan menteri kesehatan negara anggota G20, yang berlangsung di Bali pada 27-28 Oktober 2022, menghasilkan delapan aksi nyata.
“Ada delapan kesepakatan bilateral dengan negara G20 lainnya, yang akan segera ditindaklanjuti implementasinya,” ujar Menkes Budi.
Pertemuan yang berlangsung dalam acara The 2nd Health Ministers Meeting (Pertemuan Kedua Tingkat Menteri Bidang Kesehatan) G20 tersebut, adalah pertemuan terakhir dari rangkaian Presidensi G20 Indonesia bidang kesehatan.
”Pertemuan ini merupakan puncak dari kerja keras selama 10 bulan terakhir antara seluruh anggota G20. Seluruh mitra pemerintah dan organisasi internasional dalam berupaya membahas bagaimana dapat menguatkan arsitektur kesehatan dunia,” lanjutnya
1. HMM G20 dihadiri 190 delegasi negara maju

Health Ministers Meeting (HMM) ke-2 kali ini dihadiri oleh 190 delegasi negara anggota G20 dan negara maju lainnya seperti Singapura, Uni Emirates Arab, Swiss, Belanda dan perwakilan dari regional seperti ASEAN, Pacific Island Forum, African Union, Caribbean Community, dan NEPAD.
Pertemuan ini turut mengundang organisasi internasional terkait seperti WHO, World Bank, Gavi, Global fund, OECD dan lainnya untuk memberikan masukan terhadap isu prioritas G20 bidang kesehatan.
Budi mengatakan, upaya G20 dalam menghadirkan solusi global untuk menjawab tantangan kesehatan bersama adalah langkah yang mulia.
2. Anggota G20 akan terus pimpin pembahasan untuk kesiapan mekanisme respons pandemik

Menteri Kesehatan Budi Sadikin secara khusus hadir dan menyambut Menteri Kesehatan negara G20, dilanjut dengan pembahasan tiga isu prioritas yakni Pembangunan Ketahanan Sistem Kesehatan Global, Harmonisasi Standar Protokol Kesehatan Global, dan Perluasan Pusat Jejaring Penelitian dan Manufaktur Global, pada Kamis (27/10/2022).
"Anggota G20 akan terus memimpin pembahasan dalam memastikan kesiapan mekanisme respons pandemi di masa depan. Di bawah kepemimpinan Indonesia, anggota G20 telah membuat kemajuan dan membuka jalan untuk melanjutkan fokus terhadap pemantauan genomik sebagai bagian dari pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi," jelasnya.
3. Berbagai kesepakatan bilateral Indonesia dengan negara G20
Terdapat beberapa kesepakatan bilateral antara Indonesia dan negara G20 guna membahas panduan dalam memperkuat arsitektur kesehatan global, agar lebih siap dalam menghadapi masalah terutama di bidang kesehatan.
Beberapa aksi yang dimaksud oleh Menkes Budi antara lain, kelanjutan kerja sama (MoU) dengan Korea, mengunjungi industri pembuatan vaksin mRna di Capetown, bantuan dana sebesar US$ 5 Juta dari Arab Saudi, dan potensi untuk berkolaborasi dengan Spanyol dalam Europian Union pada 2023.
Selain itu, Indonesia juga diundang menjadi co-chair World Local Production Forum tahun 2023 oleh Belanda. Jerman pun juga menjalani kesepakatan bilateral dengan Indonesia melalui program pelatihan pre-departure dengan harapan lebih banyak perawat yang dapat bekerja di Jerman.
Tak lupa Indonesia memiliki kesepakatan dengan Amerika Serikat melalui kerja sama project ARPA-H, yang merupakan pusat riset di bawah koordinasi National Institute of Health (NIH) US.
Sedangkan, hubungan bilateral dengan Brasil menghasilkan penandatanganan MoU kedua belah pihak untuk kolaborasi transformasi pilar ke 3 terkait vaksin, surveilens penyakit menular, dan penanganan arbovirus serta juga dalam upaya penurunan malaria.
“Tentunya kita tidak akan berhenti di sini. Akan terus ada upaya-upaya lain yang kita jajaki,” ujarnya.