Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PKS Kritik dan Anggap Aneh Tema Lomba Artikel BPIP, PKB Membela

Twitter/@MardaniAliSera

Jakarta, IDN Times - Lomba penulisan artikel untuk memperingati Hari Santri Nasional 2021 yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menuai kritikan. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menganggap tema lomba yang digelar BPIP aneh dan tendensius.

"Aneh temanya & terkesan tendensius. Jd buka luka lama saat dikatakan musuh Pancasila itu agama. BPIP mestinya menyatukan bukan buat kontroversi," cuit Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, di akun Twitter-nya @MardaniAliSera, dikutip Sabtu (14/8/2021).

1. Mardani sebut BPIP perlu dievaluasi

Lomba penulisan artikel yang diselenggaran BPIP (istimewa)

Mardani mengatakan BPIP seharusnya mengangkat tema lain yang lebih visioner untuk memperingati Hari Santri Nasional 2021. Misalnya, kata dia, memakai tema "Pandangan Santri dalam Bahaya Perubahan Iklim" atau "Santri untuk Indonesia Bebas Korupsi".

"Tapi mengubah tema hanya permukaan, paradigma BPIP mestinya menyatukan dan menguatkan peran agama dalam bingkai harmoni. BPIP perlu evaluasi total," cuit dia.

2. PKB bela lomba BPIP

IDN Times/Irfan Fathurohman

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengaku salut dengan BPIP, karena ikut memperingati Hari Santri Nasional 2021. Dia mengatakan lomba yang diadakan BPIP merupakan bentuk penghargaan kepada perjuangan santri.

Jazilul memang mengakui tema yang diangkat BPIP kurang millennial. Meski begitu, dia mengatakan, tidak ada maksud buruk dari tema yang diangkat BPIP.

"Hemat saya, jauhi prasangka buruk. Temanya sudah cukup bagus, tidak usah dipelintir ditambah pikiran buruk. Memang temanya kurang millennial dan ngetren, namun bukan berarti bermuatan buruk. Kita jadikan Hari Santri menjadi momen membangun solidaritas dan kebersamaan sesama anak bangsa," ujar dia.

3. Penjelasan BPIP soal tema lomba yang mendapat kritikan

Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny (Dok. Pribadi/Romo Benny)

BPIP merespons tema lomba penulisan artikelnya yang dikritik. Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo mengatakan, tema lomba penulisan artikel ini tidak ada maksud sama sekali untuk membenturkan agama dengan nasionalisme.

"Jadi gak ada kaitan pembenturan agama dan nasionalisme, gak ada. Jadi itu lebih kepada perspektif nilai-nilai keagamaan yang memperkuat rasa nasionalisme itu," ujar Benny Susetyo, saat dihubungi, Sabtu (14/8/2021).

Benny menjelaskan BPIP membuat beragam lomba sejak 1 Juni 2021, atau tidak hanya lomba penulisan artikel. Menurut dia, ada juga lomba orasi, membuat film pendek, meme, dan sebagainya.

Dia mengatakan lomba penulisan artikel bertema Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam, dipilih dengan menyesuaikan konteks memperingati Hari Santri. Nantinya, kata Benny, akan ada lomba serupa dalam perspektif agama lain.

"Nanti Desember, BPIP juga akan bikin lomba yang sama mengenai bagaimana nilai-nilai kristiani dalam menghormati bendera, sama temanya sama (seperti lomba penulisan artikel untuk memperingati Hari Santri 2021 ini)," ujar Benny.

"Nanti ada (lomba serupa dengan) persepsi Hindu, Kristen, Budha, Konghucu. Nah, persepsi-persepsi itu untuk memperkuat nilai nasionalisme. Karena kan lomba-lomba itu meningkatkan, bagaimana anak-anak muda kita memahami, bahwa orang yang beriman itu juga mencintai bangsanya," dia menambahkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us