Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PPATK: Banyak Dana Teroris Berasal dari Kotak Amal

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Direktur Kerja Sama dan Humas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Tuti Wahyuningsih mengatakan dana terorisme di Indonesia pada 2021 berasal dari berbagai sumber.  

"Pada 2021 ini, memang ada tiga hal (modus) yang mengemuka, yaitu donasi dari pribadi, kemudian penyalahgunaan donasi yayasan, dan pendanaan dari badan usaha yang sah," ujar Tuti dalam siaran di kanal YouTube Humas BNPT, Sabtu (18/12/2021), dilansir ANTARA.

1. Ada perubahan cara pengumpulan dana terorisme

Dok. Istimewa

Tuti melihat adanya perubahan dalam cara pengumpulan dana terorisme di 2021 ini. Pada 2015 silam, pengumpulan dana terorisme masih kental dengan praktik kekerasan, bahkan perampokan.

"Di 2015, masuh cukup kental terkait pendanaan dengan kekerasan, seperti perampokan. Sudah ad juga melalui donasi yayasan," kata Tuti.

2. Memanfaatkan kedermawanan masyarakat Indonesia

Ilustrasi kotak amal (web/tribun jateng)

Tuti menyebut, upaya PPATK, dalam memutus aliran dana terorisme terkendala beberapa hal. Selain bentuk modus yang berubah, Tuti mengungkapkan pendanaan ini mengandalkan kedermawanan masyarakat Indonesia. Banyak dana terorisme yang ternyata berasal dari kotak amal yayasan.

"Kita itu sangat sosial dan masyarakat Indonesia cenderung generous (dermawan)," kata Tuti.

3. Jadi pekerjaan rumah semua pihak

Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Tuti mengungkapkan bahwa upaya pemutusan dana terorisme ini jadi pekerjaan rumah bagi semua pihak, termasuk PPATK. Perlu ada langkah-langkah lanjutan dalam menguak dan memutus dana terorisme ini.

"Itu (memutus aliran dana terorisme) memang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama ke depannya," ujar Tuti.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us