Profil Masjid Attaqwa Sunter, Oase di Tengah Pemukiman Padat Penduduk

Jakarta, IDN Times - Setir mobil saya arahkan ke kanan, sebuah gang yang cukup mepet dengan kendaraan roda empat, namun bisa dilewati. Awalnya, saya bersama rekan-rekan berpikir mobil operasional tak bisa masuk karena wilayah yang sempit.
Namun, ternyata mobil bisa masuk, bahkan cukup lega di dalamnya. Seorang pria paruh baya memandu kami, masuk menuju lokasi parkir yang persis di depan masjid.
Kami turun, disambut olehnya, Supriyono, Sekretaris Masjid Jami Attaqwa, di kawasan Sunter Muara ini. Kami diajak berkeliling sejenak, melihat aktivitas di sekitar masjid.
1. Punya inisiatif pengelolaan hidroponik dan pemilahan sampah di lingkungan

Ternyata, masjid yang terletak di RT02 RW05 Kelurahan Sunter Agung ini, aktif dalam kegiatan pemanfaatan penghijauan di wilayahnya. Meski terbatas pada lahan yang sempit, para pengurus Dewan Kemakmuran Masjid bersama warga mampu memanfaatkannya untuk lahan penghijauan lewat teknik hidroponik.
Selain itu, di sekitar masjid juga sudah dilakukan kampanye pemilahan sampah organik, non-organik, bahkan B3. Masyarakat terus diedukasi lewat masjid untuk sadar akan lingkungan.
Supriyono kemudian mengajak kami masuk, mempresentasikan program-program di masjid yang dikelola bersama rekan-rekannya.
Seperti umumnya, Masjid Attaqwa juga menjalankan tugasnya sebagai tempat dakwah dan syiar dengan menyelenggarakan sejumlah majelis taklim dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, yang menarik adalah bagaimana mereka memberdayakan masjid demi meningkatkan kemampuan masyarakat sekitarnya.
2. Punya konsep urban farming demi hidupi masjid


Di atap masjid, terdapat sebuah tempat unik, penanaman hidroponik yang akhirnya menjadi salah satu sumber pemasukan masjid. Para pengurus memberdayakan lahan di atas untuk menanam sejumlah sayuran seperti kangkung, bayam, pakcoy, dan lainnya.
Mereka memanfaatkan lahan yang ada dengan teknik hidroponik, namun kualitasnya terjaga. Supriyono menyatakan jika usaha dari masjid yang dikelolanya sudah berbuah hasil. Sejumlah restoran dan warung kaki lima telah memesan sayuran dari masjidnya.
"Alhamdulillah, buat kemakmuran masjid juga. Jadi tak ke mana-mana uangnya, demi operasional dan dana umat," katanya saat ditemui IDN Times.
Proyek hidroponik Masjid Attaqwa diawali sejak masa COVID-19, tepatnya pada 2021 silam. Saat masa lockdown, banyak warga yang memutar otak mencari kegiatan hingga akhirnya mampu mengembangkan tanaman hidroponik yang ada sekarang. Selain itu, bantuan dari sejumlah pihak, seperti BRI Peduli lewat program BRINita, membantu Masjid Attaqwa mengembangkan konsep urban farming.
"Pada akhirnya, dari jemaah kembali lagi ke mereka," kata Supriyono.
3. Masuk 10 besar Piala Gubernur Masjid EcoFriendly

Di samping masjid, ada pula rumah yatim yang dikelola oleh DKM Masjid Attaqwa. Dari penuturan para pengurus, rumah tersebut bisa dibeli dari patungan jemaah dan warga. Pendanaannya juga dikelola lewat kas umat hingga mampu membiayai sejumlah anak yatim di sana.
Masjid Attaqwa masuk dalam 10 besar kompetisi Piala Gubernur Masjid Eco-Friendly yang digelar melalui kolaborasi antara IDN Times dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Masjid Attaqwa masuk ke dalam 10 besar karena mampu memenuhi kriteria yang ditetapkan para dewan juri.