Profil Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo Jadi Pengurus Kadin

Jakarta, IDN Times - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah mengukuhkan kepengurusan baru untuk masa bakti 2024-2029. Dalam susunan terbaru, ada Putri dari Hashim sekaligus keponakan Prabowo, yakni Rahayu Saraswati menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Kebudayaan. Rahayu baru bergabung sebagai pengurus.
Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo atau yang akrab disapa Sara, sempat santer bakal mengisi menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, belakangan ia tidak masuk calon menteri atau pun calon wakil menteri serta kepala badan.
Sara juga dikenal sebagai keponakan Presiden terpilih Prabowo, atau putri dari adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, yang merupakan seorang pengusaha sukses. Kini, Sara berhasil duduk di DPR RI masa jabatan 2024-2029, setelah sempat maju Pilkada Tangerang Selatan. Berikut profil dan rekam jejak Sara.
1. Profil Rahayu Saraswati

Rahayu Saraswati lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986. Sara merupakan putri dari pasangan Hashim Djojohadikusumo dan Anie Hashim Djojohadikusumo. Hashim sendiri merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra atau adik kandung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang kini menjadi Presiden terpilih 2024-2029.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini mengenyam sekolah dasar (SD) di Tarakanita 2 pada 1992 hingga 1998. Usai menempuh pendidikan SMP di United World College, Singapura, 1998-1999, Sara melanjutkan SMA di College du Leman Swiss pada 1999 hingga 2003.
Sara meneruskan kuliah di University of Virginia, Amerika Serikat, namun hanya 2,5 tahun atau hingga 2005, karena harus pindah ke London. Di Inggris, ia kursus seni peran di The International School of Screen Acting pada 2006-2007. Sebelumnya, Sara juga pernah kursus seni peran di New York Film Academy di Universal Studios, Los Angeles, Amerika Serikat.
2. Terjun ke dunia seni peran

Lulus pendidikan di London, Sara mencoba menerapkan ilmu seni perannya dalam berbagai film, di antaranya Merah Putih, Gunung Emas Almayer, Hari Merdeka, Dream Obama.
Ketertarikannya pada industri perfilman berawal dari terpilihnya Sara menjadi pemeran utama pada audisi klub drama sekolahnya di Singapura.
3. Aktif di berbagai organisasi

Sara dikenal sosok yang aktif di berbagai organisasi. Sara pernah dipercaya menjadi Kabid Pengembangan Peranan Perempuan di Tunas Indonesia Raya atau organisasi sayap Partai Gerindra pada 2008.
Sara juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum di Satuan Relawan Indonesia Raya pada 2008 hingga 2009.
Sara juga kini menjabat sebagai Ketua Umum PP Tunas Indonesia Raya (TIDAR), organisasi sayap Partai Gerindra. Sara terpilih sebagai ketua umum dalam Kongres ke-3 TIDAR di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Desember 2021.
4. Rekam jejak di dunia politik

Mengawali karier politik melalui organisasi sayap partai gerindra (TUNAS), Sara menjabat sebagai kepala bidang pengembangan. Sementara di Gerindra, Sara menjabat sebagai Kabid Advokasi Perempuan pada 2008.
Kegiatan sosial dan politik di organisasi sayap Gerindra, kemudian membuatnya akrab dengan urusan politik, hingga menjadi modal ia untuk mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI pada 2014 dan berhasil menduduki kursi parlemen melalui daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah IV.
Pada masa kerja di parlemen 2014-2019, Sara mendapat tugas di Komisi VIII yang membidangi agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan.
Rahayu juga sempat disebut-sebut saat Pilpres 2019, saat Sandiaga Uno masih menjadi kader Partai Gerindra maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Saat itu, kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta kosong karena Sandiaga maju Pilpres.
Pada Pileg 2019, Sara kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif mewakili dapil III Jakarta yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu. Namun, Sara gagal lolos ke Senayan karena hanya mendapat 79.801 suara.
Tak berhenti di situ, Sara mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan berpasangan dengan Muhamad, mantan Sekretaris Daerah Kota Tangsel sekaligus politisi PDIP. Meski mendapat dukungan sembilan partai politik, Sara belum berhasil duduk di kursi wali kota.
Pada Pileg 2024, Sara kembali maju sebagai anggota DPR RI masa jabatan 2024-2029. Sara berhasil melaju ke Senayan melalui partainya dengan memperoleh 52.932 suara, melalui dapil DKI Jakarta III.
5. Pendiri Yayasan Parinama Astha

Selain di politik, Sara juga dikenal sebagai aktivis sosial. Ia aktif di organisasi antiperjual-belian orang. Sara mendirikan Yayasan Parinama Astha (ParTha) pada 2012 dengan harapan ParTha akan berjuang di garis depan untuk memberantas perbudakan modern di Indonesia. Yayasan ini bergerak di bidang sosial untuk memerangi kejahatan penyelundupan manusia.
Sara menerima panggilan hidupnya untuk ikut berjuang melawan perdagangan orang pada 2009, saat ia menghadiri sebuah konferensi di London, dan setelah melakukan riset serta magang di Yayasan Visayan Forum di Filipina. Ia melihat secara langsung bagaimana Maiti Nepal dikelola (yayasan yang didirikan Ibu Anuradha Koirala, penerima gelar CNN Hero of the Year 2010).
Sara mendirikan Yayasan Parinama Astha (ParTha) pada 2012, dengan harapan ParTha bisa berjuang di garis terdepan untuk memberantas perbudakan modern di Indonesia.
Cara organisasi ini memerangi kejahatan human trafficing cukup unik. Beberapa di antaranya, mengajak masyarakat berdonasi, menggelar event, membagikan video di YouTube channel, dan sebagainya. Mereka juga sering mengadakan lelang outfit yang dananya disumbangkan untuk gerakan-gerakan LSM ini.
Selain itu, Sara juga merupakan seorang pegiat untuk banyak isu lain seperti kesetaraan gender, perubahan iklim dan pemberantasan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.
5. Aktif di dunia hiburan, namun tak melupakan kehidupan keluarga

Selain aktif di dunia politik, Sara juga dikenal di dunia hiburan. Tak heran Sara sering tampil modis dan aktif di media sosial. Ibu dua orang anak ini juga sering menunjukkan aktivitas politiknya hingga kehidupan pribadinya di akun pribadi Instagramnya.
Tak melulu soal kehidupan peribadinya, Sara juga kerap mengomentari isu-isu terkini di media sosialnya.
Meski punya segudang kegiatan, Sara tetap mengutamakan waktu bersama keluarganya. Ia tak pernah absen mengisi waktu bersama keluarga, seperti saat istirahat maupun liburan. Membagi waktu menjadi kunci untuk menyeimbangkan antara keluarga dan kariernya.
"Istirahat bersama dan jalan-jalan sebagai quality time," kata Sara, saat bincang dengan IDN Times.
"Skala prioritas, harus tahu apa yang harus diutamakan pada saat tertentu," ucap ibu tiga anak itu.