Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Soemitro Djojohadikoesoemo, Ayah Prabowo Subianto

Sumitro Djojohadikusumo (lpem.org/)
Intinya sih...
  • Soemitro Djojohadikoesoemo, ekonom dan politikus berpengaruh di Indonesia
  • Lahir pada 29 Mei 1917, menikah dengan Dora Marie Sigar, memiliki empat anak
  • Memiliki pendidikan di Sorbonne Paris, pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan ke-7 RI

Jakarta, IDN Times - Soemitro Djojohadikoesoemo, seorang ekonom dan politikus berpengaruh di Indonesia, dikenal sebagai ayah dari Presiden Prabowo Subianto. Ia pernah menduduki sejumlah posisi penting, termasuk sebagai Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan, dan Menteri Riset, di berbagai pemerintahan selama era Orde Lama dan Orde Baru.

Berikut profil Soemitro Djojohadikoesoemo!

1. Profil Soemitro Djojohadikoesoemo

Sumitro Djojohadikusumo (dok. Perpustakaan Nasional RI, No. Panggil - L0849 via esi.kemdikbud.go.id)

Soemitro Djojohadikoesoemo, atau kerap disapa Soemitro, lahir di Kebumen, Jawa Tengah, pada 29 Mei 1917. Dalam kehidupan pribadinya, ia menikah dengan Dora Marie Sigar, seorang mahasiswa keperawatan asal Manado yang sedang menempuh pendidikan di Utrecht, Belanda, pada 7 Januari 1947.

Meskipun berasal dari agama yang berbeda (Dora beragama Kristen dan Soemitro beragama Islam) mereka berhasil membangun kehidupan bersama di Matraman, Jakarta. Pasangan ini dikaruniai empat anak yakni Biantiningsih Miderawati, yang meraih gelar sarjana pendidikan dari Universitas Harvard, Mariani Ekowati, seorang ahli mikrobiologi, Prabowo Subianto, yang menjadi Presiden ke-8 Indonesia dan pernah menikahi Titiek Soeharto, putri Soeharto, serta anak bungsu, Hashim Djojohadikusumo, yang sukses sebagai pebisnis di grup Arsari.

2. Pendidikan dan karier Soemitro Djojohadikoesoemo

Sumitro Djojohadikusumo (Pekan Buku Indonesia 1954. 1954. Djakarta: Gunung Agung via Wikimedia)

Soemitro Djojohadikoesoemo menempuh pendidikan di berbagai institusi terkemuka sebelum menjadi seorang ekonom dan politikus. Ia memulai studinya di HIS (Holland Inlandsche School) dan kemudian melanjutkan ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs).

Dari tahun 1934 hingga 1938, ia belajar di Universitas Sorbonne di Paris, Prancis, sebelum akhirnya meraih gelar Sarjana dari Economische Hogeschool di Rotterdam, Belanda, pada tahun 1940. Ia kemudian melanjutkan studinya dan berhasil memperoleh gelar Doktor pada tahun 1942. Pendidikan yang luas ini membentuk fondasi pengetahuannya dalam bidang ekonomi dan politik.

Soemitro Djojohadikoesoemo memiliki karier yang cemerlang dalam pemerintahan Indonesia, menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan ke-7 Republik Indonesia dari tahun 1950 hingga 1951. Ia kemudian diangkat sebagai Menteri Keuangan ke-8 Republik Indonesia dan menjabat dari tahun 1952 hingga 1953.

Setelah itu, ia kembali berkontribusi pada negara sebagai Menteri Negara Riset ke-3 Indonesia, yang ia jalankan dari tahun 1973 hingga 1978. Melalui berbagai posisi strategis ini, Soemitro berperan penting dalam pengembangan kebijakan ekonomi dan industri di Indonesia.

3. Soemitro dikebumikan di Pemakaman Umum Karet Bivak

Ilustrasi pemakaman umum (commons.wikimedia.org/Tim WikiBarakat - WikiBanua)

Soemitro Djojohadikoesoemo meninggal dunia pada 9 Maret 2001, di Rumah Sakit Dharma Nugraha, Rawamangun, Jakarta Timur, pada usia 84 tahun. Ia telah lama menderita penyakit jantung dan penyempitan pembuluh darah. Sesuai dengan wasiatnya yang menginginkan pemakaman yang sederhana, Soemitro dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
Via Marchellinda Gunanto
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us