Profil Utut Adianto, dari Grandmaster Catur ke Ketua Komisi I DPR RI

- Utut Adianto, pecatur legendaris Indonesia, meraih gelar Grandmaster Internasional pada usia 21 tahun.
- Puncak prestasi di dunia caturnya adalah masuk peringkat 39 dunia pada tahun 1997 dengan ELO rating 2615.
- Dedikasi Utut untuk pengembangan catur Indonesia ditunjukkan melalui pendirian Sekolah Catur Utut Adianto dan berbagai posisi strategis dalam PB Percasi.
Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi I DPR RI periode 2024-2029, Utut Adianto, memiliki perjalanan karier yang unik. Sebelum berkiprah di dunia politik, pria kelahiran Jakarta, 16 Maret 1965 ini adalah seorang pecatur legendaris Indonesia yang berhasil meraih gelar Grandmaster Internasional pada usia 21 tahun, menjadikannya pecatur termuda Indonesia yang meraih prestasi tersebut pada masanya.
Politisi PDI Perjuangan ini telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam kariernya, baik sebagai atlet catur maupun sebagai politisi. Prestasinya di dunia catur mencapai puncak ketika berhasil masuk peringkat 39 dunia pada tahun 1997 dengan ELO rating 2615, sedangkan di dunia politik, ia telah menjabat berbagai posisi strategis di DPR RI sejak pertama kali terpilih sebagai anggota dewan pada 2009.
1. Perjalanan gemilang di dunia catur

Utut mulai mengenal catur sejak usia 6 tahun dari kakaknya. Bakatnya terasah sejak bergabung dengan Kencana Chess Club pada usia 8 tahun. Prestasi demi prestasi ia raih, mulai dari Juara Junior Jakarta (1978), Juara Junior Nasional (1979), hingga menjadi Juara Nasional termuda dalam sejarah pada usia 17 tahun 3 bulan.
Pencapaian gemilang Utut berlanjut dengan meraih gelar Master Nasional pada 1982, FIDE Master pada 1983, dan Master Internasional pada 1985. Puncaknya, ia berhasil meraih gelar Grandmaster Internasional pada 1986, menjadikannya pecatur Indonesia termuda yang meraih gelar bergengsi tersebut saat itu. Selama kariernya, ia telah dua kali menjadi Juara Nasional, yakni pada tahun 1982 dan 1992.
2. Kontribusi untuk dunia catur Indonesia

Bersama rekan-rekannya Machnan R. Kamaluddin, Ir. Eka Putra Wirya dan Kristianus Liem, Utut mendirikan Sekolah Catur Utut Adianto pada 1 Juli 1993. Sekolah ini telah melahirkan berbagai pecatur nasional berbakat, termasuk Susanto Megaranto yang berhasil meraih gelar Grandmaster pada usia 17 tahun, memecahkan rekor Utut sebagai GM termuda Indonesia.
Dedikasi Utut untuk pengembangan catur Indonesia juga ditunjukkan melalui berbagai posisi strategis yang dipegangnya. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB Percasi pada 2004-2005, dan Wakil Ketua Umum PB Percasi dalam dua periode (2005-2009 dan 2010-2013). Pada tahun 2005, Utut dianugerahi gelar Pelatih Senior FIDE, menjadikannya salah satu dari lima Maha Guru Catur Dunia.
3. Pengorbanan demi prestasi

Kecintaannya pada catur membuat Utut rela meninggalkan pekerjaan kantornya pada tahun 1991. Keputusan berani ini didukung penuh oleh istrinya, Dr. Tri Hatmanti, dan mertuanya yang memahami passion Utut untuk menjadi pecatur profesional. Meski harus hidup hemat setelah menikah, Utut tetap teguh dengan pilihannya.
Pengorbanan tersebut terbayar dengan pencapaiannya sebagai Grandmaster super dengan ELO rating di atas 2600 pada periode 1995-1999. Bahkan sebelumnya, Utut juga sempat mengorbankan masa kuliahnya di FISIP Universitas Padjajaran Bandung untuk fokus mengikuti turnamen catur, meskipun pada akhirnya ia berhasil menyelesaikan pendidikannya.
4. Karier politik yang menanjak

Perjalanan politik Utut dimulai saat ia terpilih sebagai anggota DPR RI pada 2009 mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah VII (Kebumen, Banjarnegara, dan Purbalingga). Dalam waktu singkat, ia dipercaya untuk mengemban berbagai posisi penting, termasuk menjadi Ketua Fraksi PDI-Perjuangan dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI periode 2014-2019.
Prestasi politik Utut mencapai puncak ketika ia diangkat menjadi Wakil Ketua DPR Bidang Akuntabilitas Keuangan Negara dan Badan Urusan Rumah Tangga pada 20 Maret 2018. Pengabdiannya di dunia politik berlanjut hingga ia dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi I DPR-RI periode 2019-2024, dan akhirnya ditunjuk sebagai Ketua Komisi I DPR-RI periode 2024-2029.
5. Prestasi dan Penghargaan

Sepanjang kariernya sebagai pecatur, Utut telah mewakili Tim Nasional sebanyak 94 kali ke berbagai kejuaraan internasional. Pencapaian tertingginya adalah ketika berhasil masuk peringkat 39 dunia pada tahun 1997. Ia juga berulang kali menjuarai berbagai turnamen catur terbuka nasional dan internasional.
Atas dedikasi dan prestasinya, Utut telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya Pin Emas dari Kemenpora sebagai mantan atlet yang sukses dalam karier (2011), Parama Krida Utama dari Presiden RI (1995), gelar Olahragawan Terbaik (1995), dan Para Krida Pratama dari Menpora (1992). Pengakuan terhadap kiprahnya di dunia politik diwujudkan dengan penganugerahan Bintang Jasa Utama pada 13 Agustus 2020 atas jasanya sebagai Wakil Ketua DPR RI.