Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Program PSEL Atasi Sampah, Mendagri: Dari Ancaman Jadi Kesempatan

WhatsApp Image 2025-10-01 at 12.46.04.jpeg
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian dorong peran aktif pemda sukseskan program PSEL. (Dok. Puspen Kemendagri)
Intinya sih...
  • Program PSEL dapat membuat sampah yang tadinya adalah ancaman (threat) menjadi kesempatan (opportunity).
  • Mekanisme PSEL dimulai dari sampah masyarakat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang diolah dengan teknologi insinerator.
  • Berbagai problema sampah dapat teratasi, seperti tipping fee hingga pencegahan polusi udara setelah sampah dibakar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, menegaskan bahwa program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dapat menguntungkan bagi negara.

Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Sampah Menjadi Energi (Waste to Energy) di Wisma Danantara Indonesia, Jakarta, pada Selasa (30/9/2025).

"Program ini adalah program yang bagus sekali dan mulia, karena menyelesaikan banyak masalah, tapi juga bisa menguntungkan bagi negara," ujar Tito.

1. Dari ancaman jadi kesempatan

WhatsApp Image 2025-10-01 at 12.46.05.jpeg
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian dorong peran aktif pemda sukseskan program PSEL. (Dok. Puspen Kemendagri)

Menurut Tito, program tersebut dapat membuat sampah yang tadinya adalah anacaman menjadi kesempatan.

"Siapa yang tahu bahwa sampah bisa menjadi problem, sekarang bisa menjadi opportunity. Tadinya threat, ancaman menjadi opportunity," kata dia.

Tito juga berharap, pemerintah hingga sektor swasta dapat memberi dukungan agar manfaat langsung dirasakan masyarakat.

"Jadi mohon dukungan lah dari semua pihak, masyarakat untuk program yang sangat bagus seperti ini," ujarnya.

2. Mekanisme PSEL dimulai dari sampah masyarakat

WhatsApp Image 2025-10-01 at 12.46.04 (1).jpeg
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian dorong peran aktif pemda sukseskan program PSEL. (Dok. Puspen Kemendagri)

Tito menjelaskan, mekanisme PSEL dimulai dari sampah masyarakat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang diolah dengan teknologi insinerator.

"Menggunakan insinerator dibakar ya, langsung menjadi energi, dibeli oleh PLN. Nah ini penugasan dari Pak Presiden. Sudah keluar Perpresnya, ditugaskan Danantara yang mengerjakan itu. Ini perusahaan negara, kalau ada keuntungan, keuntungan juga buat negara, untuk rakyat," ujar Tito.

3. Berbagai problema sampah dapat teratasi

WhatsApp Image 2025-10-01 at 12.46.03 (1).jpeg
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian dorong peran aktif pemda sukseskan program PSEL. (Dok. Puspen Kemendagri)

Lebih lanjut, Tito menyatakan dampak program tersebut dalam mengatasi masalah sampah, seperti tipping fee hingga pencegahan polusi udara setelah dibakar.

"Yang jelas daerah tidak lagi diberikan namanya tipping fee. Tipping fee itu daerah itu harus meng-collect (sampah) dari masyarakat selama ini, setelah itu taruh di pembuangan akhir. Pengelola pembuangan akhir nanti harus dibayar, karena mereka mengelola sampah," kata Tito.

"Dan jangan khawatir, sudah banyak praktik menunjukkan bahwa dengan metode insinerator dibakar, juga ada teknologi untuk membuatnya tidak menjadi polusi udara," lanjutnya.

Share
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

SPPG Minim Sanitasi Air, BGN Ungkap Pemicu Keracunan Makanan

01 Okt 2025, 15:51 WIBNews