Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PTM 100 Persen Tetap Lanjut, KSP Minta Orang Tua Tak Panik

Deputi II KSP Abetnego Tarigan (Dok.KSP)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memastikan tetap melanjutkan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, dengan pengawasan ketat dan memprioritaskan kesehatan anak. Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) RI, Abetnego Tarigan, menyampaikan pihaknya akan mendorong satuan unit pendidikan melakukan pemeriksaan surveilans terhadap warga sekolah secara acak dan rutin.

“Tentu kesehatan peserta didik menjadi prioritas, dan KSP akan mendorong satuan unit pendidikan melalui kementerian/lembaga terkait untuk melakukan pemeriksaan surveilans terhadap warga sekolah secara acak dan rutin. Ini butuh kerja sama antara sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik), dan Dinas Kesehatan (Dinkes),” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/1/2022). 

1. PTM menyesuaikan level PPKM

Ilustrasi siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah dengan prokes ketat (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Abetnego mengatakan, mengacu Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, pelaksanaan PTM dengan kapasitas 100 persen menyesuaikan level PPKM di setiap daerah. Artinya, kata dia, semakin tinggi risiko COVID-19 maka semakin tinggi level PPKM, dan kebijakan PTM pun semakin mengarah ke online atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

“Dalam SKB 4 Menteri itu, jika suatu daerah dinyatakan level 3 maka satuan pendidikan boleh melaksanakan PTM terbatas atau online. Nah selama belum ada level 3, PTM 100 persen tetap jalan tentunya dengan prokes ketat ya,” sambungnya. 

2. KSP minta orang tua tidak panik

Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di SD Negeri Bhayangkari, Kota Serang, Banten, Selasa (4/1/2022) (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Dalam kesempatan itu, Abetnego juga meminta kepada orang tua atau wali murid untuk tidak panik secara berlebihan, terutama saat kasus COVID-19 varian Omicron tinggi seperti saat ini. 

“Memang orang tua harus waspada tapi jangan panik berlebih, karena yang namanya pendidikan juga penting. Bagaimana pun juga kualitas belajar secara tatap muka jauh lebih baik ketimbang online,” pungkasnya.

3. Kasus positif COVID-19 baru bertambah 2.927 kasus

Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Satgas COVID-19 melaporkan, ada penambahan kasus positif virus corona sebanyak 2.927 orang pada Senin (24/1/2022). Dengan demikian, total infeksi COVID-19 di Indonesia menjadi 4.289.305 kasus.

DKI Jakarta merupakan provinsi paling banyak menyumbang kasus harian COVID-19, yakni 1.993 kasus. Kemudian, disusul Jawa Barat 409 kasus, Banten 311 kasus, dan Jawa Timur 60 kasus.

Sementara, kasus kematian akibat COVID-19 hari ini bertambah tujuh orang. Maka, total jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus corona hingga saat ini mencapai 144.227 orang.

Bali dan Jawa Tengah menyumbang kasus meninggal masing-masing tiga kasus. Lalu, Banten dengan satu kasus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihad Akbar
Uji Sukma Medianti
Jihad Akbar
EditorJihad Akbar
Follow Us