Puan Minta Otoritas Temukan Penyebab Pasti KMP Yunicee Tenggelam

Jakarta, IDN Times - Kapal motor penumpang (KMP) Yunicee tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Ketua DPR RI Puan Maharani ingin korban yang hilang segera ditemukan.
"Kami berduka cita sedalam-dalamnya untuk para korban dan keluarga. Semoga para korban dan keluarganya diberi kekuatan untuk segera pulih dari luka dan duka," kata Puan, dalam keterangannya, Rabu (30/6/2021).
1. Puan minta penyebab KMP Yunicee tenggelam ditemukan

Tenggelamnya KMP Yunicee belum diketahui. Puan berharap, otoritas berwenang segera menemukan penyebab pasti kapal ini tenggelam. Selain itu, dia ingin ada evaluasi. Hal ini untuk mengantisipasi terulangnya kejadian yang sama.
"Evaluasi juga harus dilakukan untuk memperbaiki tata kelola angkutan kapal yang menjadi sarana transportasi masyarakat. Peraturan kelayakan kapal dan peraturan keselamatan kapal harus ditaati sepenuhnya, serta memastikan Anak Buah Kapal (ABK) harus terlatih dengan baik saat menghadapi situasi darurat," lanjutnya.
“Ke depannya transportasi di laut harus lebih aman dan nyaman, harus lebih siap pada antisipasi dan proses evakuasi penumpang jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tambah Puan.
2. KMP Yunicee diduga tenggelam karena terseret ombak

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi, Banyuwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting mengatakan, KMP Yunicee diduga terseret arus laut dan gelombang setinggi empat meter hingga tenggelam.
"Tadi (semalam) kami sempat melakukan pencarian korban di laut, gelombang tinggi mencapai tiga hingga empat meter, kemungkinan ini (gelombang) yang menyeret kapal dan tenggelam," ujar Ginting seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (30/6).
Ginting menambahkan, sebelum kapal tenggelam, KMP Yunicee sempat menunggu antrean untuk menurunkan penumpang. Namun karena ombak besar, akhirnya kapal tersebut terseret arus dan tenggelam.
"Kepala kamar mesin menjelaskan kepada kami, kapal tersebut yang parkir dan menunggu antrean terseret arus. Karena ombaknya besar, kemampuan mesin tidak bisa mengimbangi tingginya gelombang dan terseret. Sekitar lima menit kapal miring dan tenggelam ke sisi kiri," terang Ginting.
3. Tujuh penumpang KMP Yunicee tewas

Kepala Satuan Pelayanan pada Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Jawa Timur Rocky Surentu menambahkan, KMP Yunicee masih laik dan dari manifest tidak ada dugaan kelebihan muatan.
"Di Ketapang kondisi ombak tidak tinggi, dan di tengah (Selat Bali) gelombang tinggi. Mengenai muatan kapal juga sesuai," ujar Rocky.
Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee mengangkut 41 penumpang dan 12 anak buah kapal (ABK) dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.
Dari 53 penumpang termasuk ABK, hingga Selasa (29/6/2021) malam, ada enam korban ditemukan meninggal, 33 penumpang ditemukan selamat, dan 14 orang lainnya masih dalam pencarian.
Tetapi, berdasarkan data terbaru dari Basarnas, jumlah penumpang yang meninggal sudah bertambah menjadi tujuh orang.
Sementara, menurut keterangan, jenazah yang telah dievakuasi dibawa ke RSU Negara, Bali. Dari tujuh jenazah, tiga orang yang meninggal adalah perempuan, tiga individu lainnya laki-laki. Sisa satu jenazah lainnya belum diketahui.
Basarnas melaporkan, tiga orang lainnya yang selamat sekarang berada di Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan, 36 orang lainnya yang selamat dibawa ke pelabuhan di Ketapang, Banyuwangi.