Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Respons Jokowi soal Suara PSI Melonjak di Awal Maret 2024

Konferensi pers Presiden Jokowi berangkat ke Australia di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Senin (4/3/2024). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berdasarkan hasil real count KPU melonjak pada awal Maret 2024. Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengaku enggan mengomentari hal tersebut.

"Itu urusan partai, tanyakan ke partai," ujar Jokowi di Pangkalan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024).

1. Suara PSI naik signifikan, TPN Ganjar-Mahfud sebut ada anomal

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep beserta Wakil Dewan Pembina PSI Grace Natalie dan Tim Hukum PSI (IDN Times/Iglo Montana)

Sebelumnya, Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Muhammad Syaeful Mujab, menyoroti lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berdasarkan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) di laman pemilu2024.kpu.go.id.

Pada Februari 2024, suara PSI hasil Pemilu 2024 masih berkutat di sekitar 2,55 persen. Memasuki Maret, suaranya sudah menembus hingga angka 3 persen.

"(Peningkatan suara PSI) anomali," ujar Mujab dalam keterangannya, Sabtu (2/3/2024).

2. Dugaan caplok suara partai lain

Ilustrasi (IDN Times/Aditya Pratama).

Mujab menduga, naiknya suara PSI itu mencaplok suara partai politik lain. Meski demikian, dia mengaku tak tahu secara detail modusnya.

"Bisa saja caplok suara parpol lain atau main di angka partisipasi Pilpres," kata dia.

Sementara, dalam akun X Ketua DPP PSI, Sigit Widodo, menganggap ada banyak pihak yang takut bila partainya lolos ke DPR RI pada Pemilu 2024.

"Masih muncul terus narasi-narasi busuk, bahwa PSI tidak bisa masuk ke Senayan dan kalau lolos artinya ada kecurangan. Ternyata PSI sangat menakutkan untuk kelompok-kelompok yang selama ini menikmati kemapanan di DPR RI dan para pendukungnya," tulis Sigit, Sabtu (2/3/2024).

3. Suara PSI dianggap meledak di Pemilu 2024

Warga mengikuti simulasi pemungutan suara di GOR Saparua, Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/1/2024). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Sementara itu, melalui akun X-nya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, juga merasa heran dengan kenaikan signifikan suara real count PSI yang disebutnya 'meledak'.

"PKB naik turun suaranya smooth sejak awal. Demikian juga dengan partai-partai lain. Sementara perolehan suara PSI 'meledak' hanya dalam beberapa hari terakhir saja. Biasanya kalau data masuk di Sirekap sudah besar dan proporsional, suara partai-partai tidak akan sedinamis ini," cuit Burhanuddin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us