Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RI Berbagi Praktik Transformasi Pendidikan Lewat Gateways Study Visit

Aktivitas belajar di SMP Negeri 6, Kota Makassar, Senin (4/10/2021). IDN Times/Asrhawi Muin
Intinya sih...
  • Indonesia menjadi tuan rumah Gateways Study Visit pada 1-3 Oktober 2024 di Bali, diikuti oleh 56 peserta dari 20 negara dan sembilan organisasi internasional.
  • Direktur Jenderal Kemendikbud Ristek Iwan Syahril menjelaskan bahwa Indonesia telah mengembangkan berbagai platform dalam ekosistem pendidikan untuk mendukung pelaksanaan Merdeka Belajar.

Jakarta, IDN Times - Indonesia akan menjadi tuan rumah Gateways Study Visit pada 1-3 Oktober 2024 di Bali, diikuti oleh 56 peserta dari 20 negara, dan sembilan organisasi internasional. Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan transformasi pendidikan melalui teknologi dan berbagi praktik baik dalam ekosistem pendidikan.

Dengan tema "Lebih dari Intervensi Teknologi: Menavigasi Transformasi Pendidikan Indonesia," acara ini diharapkan menjadi momentum untuk mendorong keberlanjutan pendidikan.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek Iwan Syahril menjelaskan, Indonesia sudah mengembangkan berbagai platform dalam ekosistem pendidikan, mendukung pelaksanaan Merdeka Belajar. Diskusi akan fokus pada bagaimana praktik terbaik dari Indonesia dan negara peserta dapat diterapkan satu sama lain.

"Dalam lima tahun terakhir, Indonesia telah mengembangkan berbagai platform dalam ekosistem pendidikan di bawah Kemendikbudristek, khususnya untuk mendukung pelaksanaan Merdeka Belajar," kata dia, Senin (30/9/2024).

"Terdapat sejumlah capaian yang menjadi perhatian, dan kami juga melakukan refleksi atas hal-hal yang perlu dioptimalkan. Maka itu, pada kesempatan ini, Indonesia akan membuka ruang diskusi bagi para peserta untuk mengkaji bagaimana praktik terbaik di Indonesia dapat diterapkan di negara mereka, dan sebaliknya, praktik terbaik di negara mereka bagaimana dapat diterapkan di Indonesia," sambungnya.

1. Melihat dan mempelajari secara langsung

Ilustrasi sekolah (ANTARA FOTO/Muhammmad Iqbal)

Indonesia kini menjadi negara dengan ekosistem pendidikan terbesar keempat di dunia, mencakup lebih dari 60 juta murid dan lebih dari empat juta pendidik. Transformasi pendidikan di Indonesia melalui adopsi teknologi dan kebijakan yang mendukung keberlanjutan proses ini menjadi perhatian utama para peserta delegasi.  

"(Dalam Gateways Study Visit kali ini), kami akan mengunjungi Indonesia pada pekan pertama Oktober 2024 untuk mempertemukan perwakilan dari berbagai negara, sehingga mereka dapat melihat dan mempelajari apa yang dilakukan di Indonesia secara langsung,” kata Pimpinan Gateways UNESCO, Mark West.

2. Berbagai negara akan hadir di acara ini

Potret Iwan Syahril saat memberikan pemaparan tentang Gateways Study Visit 2024 di press conference. 11 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Dia menekankan pentingnya kerja sama lintas batas untuk mengembangkan platform pembelajaran digital yang terbuka bagi masyarakat umum. Karena itu, UNESCO dan UNICEF menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Gateways Study Visit di Bali pada 1-3 Oktober 2024.

Simposium internasional tersebut terkonfirmasi akan dihadiri oleh berbagai negara termasuk Finlandia, India, Inggris, Prancis, China, dan Uni Emirat Arab.

3. Melihat transformasi pendidikan Indonesia

Potret para pembicara saat memberikan pemaparan tentang Gateways Study Visit 2024. 11 September 2024. (Dok. Kemendikbud)

Sementara Pimpinan Gateways dan Kepala Pusat Inovasi Pembelajaran Global UNICEF, Frank van Cappelle menjelaskan antusiasmenya untuk melihat transformasi pendidikan di Indonesia.

"Kami sangat menantikan (transformasi pendidikan) apa yang terjadi di Indonesia. Kami tidak sabar untuk melihat (Gateways Study Visit) selanjutnya karena Indonesia merupakan salah satu yang terdepan dalam melakukan transformasi digital. Banyak hal yang dapat kami pelajari dari Indonesia,” tuturnya.

Sesi interaktif dalam Gateways Study Visit akan mencakup ekshibisi, kunjungan ke sekolah, dan lokakarya, bertujuan agar peserta dapat mengaplikasikan temuan dari Indonesia dalam mendukung keberlanjutan transformasi pendidikan di negara masing-masing.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Jujuk Ernawati
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us