Ridwan Kamil soal Kicauan Warga Jakarta Tengil: Dulu Saya Kurang Bijak

- Ridwan Kamil klarifikasi kicauan lama yang mengkritisi warga Jakarta sebagai tengil, glamor, songong, pelit, pamer, dan hedon.
- Kang Emil mengakui bahwa kicauannya di media sosial 12-15 tahun lalu kurang bijak dan kurang sopan serta meminta maaf kepada pihak yang tersakiti.
Jakarta, IDN Times - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil (RK) memberikan klarifikasi soal kicauan masa lalu yang mengkritisi sifat warga Jakarta.
Dalam cuitan di akun jejaring media sosial X (Twitter) miliknya pada 2011 lalu, Ridwan Kamil menyebut karakter warga DKI Jakarta tengil hingga egois.
1. Ridwan Kamil akui kurang bijak di masa lalu

Pria yang akrab dipanggil Kang Emil itu mengaku, pada sekitar 12 sampai 15 tahun yang lalu sebelum jadi pejabat publik, memang aktif bermain media sosial.
"Sebagaimana nature-nya platform tersebut, saya berekspresi secara bebas. Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, sering juga nyinyir. Sering saya katakan di mana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah—bahkan julid," ucap Ridwan Kamil dalam keterangannya.
Ridwan Kamil mengatakan, saat dirinya menjadi pejabat publik, dari wali kota sampai gubernur, ia pun mendapat giliran dikritik, disindir, dinyinyiri di media sosial.
"Saya sering melihat diri saya yang dulu, netizen yang marah tadi. Bikin saya tersenyum dan sadar," ujar dia.
Menurut Kang Emil, setiap orang akan melewati fase-fase jadi tukang protes, anak muda yang rebel, penuh kritik, dan sinisme. Tapi semua orang juga berproses, harus menjadi lebih bijaksana, dan tahu diri.
"Bagaimana pun, untuk twit-twit saya yang lama, saya akui dulu saya kurang bijak dan mungkin kurang literasi—bahkan kurang sopan. Saya mohon maaf jika ada pihak-pihak yang tersakiti, terkritik, tersindir, atau terhina dengan cara saya berekspresi. Semoga saya bisa lebih baik lagi ke depan. (Pada) 2017-2018, saya pernah meminta maaf tentang hal-hal ini. Saya banyak belajar," tuturnya.
"Saya tidak membela diri atau berusaha membenarkan. Itu memang saya yang dulu, saya yang kurang bijak," sambung Kang Emil.
2. Kicauan Kang Emil soal karakter buruk warga Jakarta

Diketahui, kicauan Kang Emil soal warga Jakarta viral di jejaring media sosial.
Dalam pernyataannya, Kang Emil menyebut karakter masyarakat Jakarta cenderung tengil, glamor, songong, pelit, pamer, dan hedon. Namun sayangnya, kicauan lama itu saat ini sudah dihapus.
"Tengil, gaul, glamor, songong, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, pamer, hedon. Itu karakter org JKT. #citybranding," cuit Kang Emil pada 6 Juni 2011, pukul 09.47 lalu.
3. Cuitan Ridwan Kamil soal DPR juga sempat disorot

Selain itu, cuitan lain Ridwan Kamil juga jadi sorotan seiring polemik penolakan putusan MK dan Revisi Undang-Undang (UU) Pilkada oleh DPR RI. Ia menyebut DPR merupakan kepanjangan dari Dewan Penipu Rakyat.
"Dewan Penipu Rakyat #DPR," ucap Ridwan Kamil dalam cuitannya.
Sebenarnya pernyataan Ridwan Kamil itu merupakan cuitan lama yang diunggah pada 9 Juni 2010. Namun kicauan tersebut kembali viral karena Ridwan Kamil menjadi figur yang akan berlaga di Pilkada DKI Jakarta 2024.