Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ruang Isolasi Virus Corona di Asrama Haji Pondok Gede Siap Dipakai!

Plt Sekjen Kemenag Nizar meninjau kesiapan ruang isolasi di Asrama Haji Jakarta (Dok. Kemenag)

Jakarta, IDN Times - Ruang isolasi yang diperuntukkan bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta telah siap digunakan. 

Hal itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Kementerian Agama (Kemenag) Ali Irfan usai mendampingi Plt Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar meninjau kesiapan penggunaan Gedung Utama Asrama Haji Jakarta sebagai Ruang Isolasi CPOVID-19, Selasa (7/4) pagi. 

Dalam peninjauan itu juga turut hadir Sesditjen PHU Ramadhan dan Direktur Utama RS. Haji Jakarta Syarif Hasan beserta jajarannya. 

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi telah mengizinkan serta menyerahkan Gedung Utama Asrama Haji Jakarta untuk digunakan sementara sebagai ruang isolasi virus corona kepada Rumah Sakit (RS) Haji Jakarta pada 22 Maret 2020 lalu. Sejak itu pula proses persiapan pun dilakukan.

1. Lima ruangan telah disiapkan untuk merawat PDP virus corona

Ilustrasi ruang Isolasi COVID-19 Asrama Haji Pondok Gede (Dok. Kemenag)

Ketua Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Kemenag Ali Irfan menjelaskan, pada lokasi tersebut, telah disiapkan lima ruangan untuk penanganan PDP virus corona kelas sedang.

"Saat ini, ruangan yang sudah dapat digunakan berjumlah lima ruang. Dan bukan tidak mungkin jika diperlukan akan terus ditambah,” ungkapnya.

Namun, apabila ada pasien positif, maka pasien tersebut akan ditempatkan ke rumah sakit rujukan.

"Keberadaan ruang isolasi ini menjadi wujud peran RS Haji Jakarta dan Kemenag untuk terlibat dalam penangangan COVID-19,” tuturnya.

2. Ruang isolasi yang disiapkan telah sesuai standar Kemenkes dan WHO

Ilustrasi/Ruang Isolasi COVID-19 Asrama Haji Pondok Gede (Dok. Kemenag)

Direktur Utama RS Haji Jakarta Syarif Hasan menjelaskan bahwa ruang isolasi yang disiapkan sudah sesuai standar Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan, bahkan WHO. Ia mengatakan, setiap PDP akan menempati satu kamar satu tempat tidur.

“Tidak boleh digabung, hingga standarisasi pelayanan kasus di bawah pengawasan tenaga kesehatan, secara umum dan spesifik, dapat lebih maksimal,” katanya.

3. PDP dengan kondisi berat tetap akan ditempatkan di RS rujukan nasional

Ilustrasi ruang Isolasi COVID-19 Asrama Haji Pondok Gede (Dok. Kemenag)

Syarif menjelaskan, ruang isolasi di Asrama Haji hanya diperuntukkan bagi PDP yang stabil, tidak memiliki gejala sampai gejala ringan. Sehingga, untuk PDP yang memiliki keluhan dan kondisi berat akan ditempatkan ke RS rujukan nasional.

“Bagi pasien yang positif tetap dirujuk ke RS rujukan,” ujarnya.

4. Ruang isolasi dilengkapi dengan ruangan bertekanan negatif, obat-obatan dan nutrisi, sampai proses koordinasi SWAB

Plt Sekjen Kemenag Nizar meninjau kesiapan ruang isolasi di Asrama Haji Jakarta (Dok. Kemenag)

Dokter RS Haji yang juga anggota Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Kemenag dr. Mahesa mengatakan bahwa ruang isolasi tersebut disiapkan dengan fasilitas khusus. Fasilitas itu antara lain ruangan dengan tekanan negatif, support obat-obatan dan nutrisi, serta proses koordinasi pemeriksaan SWAB.

"Dilakukan juga pemantauan selama 24 jam sambil proses koordinasi rujukan ke RS Rujukan COVID-19," jelasnya melalui keterangan tertulis, Selasa.

Setelah lima ruangan siap, persiapan sembilan ruangan di lantai 1 sampai lantai 2 pun dilakukan.

"Target sebenarnya ada 11 ruangan, tapi dua ruangan masih dalam proses perbaikan," lanjutnya.

Gedung Utama Asrama Haji Pondok Gede terdiri dari empat lantai. Lantai tiga akan digunakan untuk ruang istirahat petugas yang harus self isolation setelah kontak erat dengan pasien. 

"Akan dievaluasi penambahan ruang perawatan di lantai 3-4 sesuai angka lonjakan pasien serta daya tampung RS Rujukan," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aldzah Fatimah Aditya
EditorAldzah Fatimah Aditya
Follow Us