Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rumahnya Dikepung Polisi, Nikita Mirzani: Emangnya Saya Teroris?

Terdakwa artis Nikita Mirzani menjalani sidang kasus penganiayaan terhadap mantan suaminya Dipo Latief dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020) (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta, IDN Times - Rumah artis Nikita Mirzani di Pesanggrahan, Jakarta Selatan dikepung polisi pada Rabu (15/6/2022) pagi. Rumahnya dikepung sejak pukul 03.00 WIB.

Dalam unggahan Nikita, mantan istri Dipo Latief itu sebut polisi yang menyatroni rumahnya berasal dari satuan Polresta Serang Kota.

“Emangnya saya teroris? Emangnya saya afiliator, nipu banyak uang rakyat Indonesia? Emangnya saya ini bandar narkoba? Gak ada, gue ini ngantuk gak ada stres-stresnya,” kata Niki saat live Instagram.

1. Niki duga polisi datang menjemputnya karena sebuah kasus

Nikita Mirzani (instagram.com/nikitamirzanimawardi_17)

Nikita mengaku memang ada seseorang yang melaporkannya ke polisi. Pelapor itu bernama Dito Mahendra yang melaporkan Niki atas kasus dugaan penistaan dan fitnah.

“Siapa Dito Mahendra ini, dekat dengan Kapolda? Laporannya di Serang, padahal dia orang Jakarta. Aku gak gubris panggilan pertama dan dalam satu minggu itu aku dapat surat panggilan sampai 12 kali. Masuk akal gak tuh?” ujarnya.

2. Nikita minta Kapolri menindak anak buahnya

instagram.com/nikitamirzanimawardi_17

Nikita mengaku bingung, lantaran penjemputan polisi yang dinilainya tak baik. Padahal, ia menyebut bahwa dirinya masih berstatus saksi.

“Bapak Kapolri izin, mau tanya, emang orang jadi saksi bisa langsung ditangkap? Kasusnya apa? Gak ada yang berat. Saya gak paham Pak Kapolri, coba itu Pak, anak buahnya dari Serang Kota, Banten,” ujar Niki.

3. Nikita sebut polisi melakukan kekerasan kepada pembantunya dan memaksa masuk

instagram.com/nikitamirzanimawardi_17/

Dalam kesempatan itu, Niki juga sempat memanggil sang asisten rumah tangga (ART) dan memintanya berbicara. ART itu memberi kesaksian bahwa dirinya sempat didorong oleh salah satu aparat yang memaksa masuk ke rumah.

“Jam 4 gue dibangunin sama pembantu karena pembantu menerima kekerasan dari pihak kepolisian. Ini gak main-main lho, ini terekam CCTV jelas,” ujarnya.

“Tadi dibantu adik saya, Lintang merekam semuanya bagaimana mereka menerobos masuk secara paksa, teriak-teriak di pagi buta dari jam 4 sampai jam 6 pagi,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us