Makna Ritual Lepas Burung saat Imlek: Berdoa Demi Kebaikan Tahun Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Burung sejatinya memiliki makna khusus, tergantung dari jenis dan lokasi di mana satwa ini berada. Contoh, burung Garuda memiliki makna kejayaan dan kekuatan bagi Indonesia.
Bagi masyarakat Tionghoa, burung juga memiliki makna tersendiri. Alhasil, burung kerap menjadi ikon dalam tradisi Imlek, untuk ritual "Lepas Burung". Lewat ritual ini, ada doa yang teriring dari masyarakat Tionghoa. Berikut sejarah dan makna ritual melepas burung.
Baca Juga: Imlek 2021 Disebut Jadi Tahunnya Presiden Jokowi
1. Ritual lepas burung masuk perayaan Cap Go Meh
Menurut studi berjudul "Ketupat Cap Go Meh dan Identitas Budaya China Peranakan Jakarta", ritual lepas burung ini masuk dalam perayaan Cap Go Meh. Perayaan ini merupakan rangkaian dari perayaan Hari Raya Imlek.
Cap Go Meh sendiri adalah malam ke-15 setelah Imlek, dan identik dengan segala hal berbau merah. Ada juga angpao yang diberikan oleh pasangan yang sudah menikah, kepada orang dewasa yang belum menikah.
Cap Go Meh juga diiringi dengan berbagai pawai dan arak-arakan. Nah, termasuk dari bagian pawai dan arak-arakan tersebut adalah ritual melepas burung.
2. Makna ritual lepas burung
Ritual melepas burung ini memiliki makna yang apik. Masih dalam studi yang sama, disebutkan bahwa ritual lepas burung ini dipercaya dapat membuang sial dan segala macam keburukan dalam hidup.
Ritual lepas burung ini diikuti berbagai ritual lain, seperti berdoa bersama, serta membakar kertas dengan tujuan mengirimkan doa kepada orang yang sudah meninggal. Lewat ritual ini, orang-orang Tionghoa menyambut tahun baru.
3. Beberapa wilayah di Indonesia mengadakan ritual ini
Seiring akan datangnya hari Imlek, beberapa wilayah di Indonesia pun mengadakan ritual melepas burung pada 2022. Salah satunya adalah di Wihara Dharma Bakti, Grogol.
Burung yang dilepas sendiri, tak ada jenis yang dikhususkan. Ada burung merpati, oeking, atau terkukur. Intinya, doa terucap seiring dengan ritual lepas burung ini, bahwa semua akan lebih baik di tahun yang baru.