Klaim Raih Suara 62 Persen, Dari Mana Sumber Data Kubu Prabowo?

Jubir BPN mengklaim data itu hasil rekapitulasi formulir C1

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kembali mengklaim kemenangan mereka di pilpres 2019. Klaim ini disampaikan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4).

Klaim serupa pernah disampaikan Prabowo pada Rabu kemarin, tak lama usai waktu pencoblosan berakhir. Bedanya, deklarasi kemenangan kali ini didampingi Sandiaga Uno. 

"Saya dan saudara Sandiaga Salahudin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2019-2024 berdasarkan penghitungan lebih dari 62 persen," ujar Prabowo. 

Publik pun bertanya-tanya dari mana angka penghitungan 62 persen itu berasal. Apalagi angka tersebut bertentangan dengan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei.

Dari empat lembaga survei yang digandeng oleh IDN Times, rata-rata kubu Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 54 persen suara. Sementara, suara Prabowo-Sandi ada di angka 46 persen. 

Berikut respons dari kubu Prabowo-Sandiaga. 

1. Kubu Prabowo mengklaim angka 62 persen diperoleh dari real count di ratusan ribu TPS

Klaim Raih Suara 62 Persen, Dari Mana Sumber Data Kubu Prabowo?IDN Times/Irfan Fathurohman

Di dalam pernyataan kemenangannya, Prabowo mengatakan angka 62 persen itu bersumber dari formulir C1 yang sudah mereka hitung di ratusan ribu TPS. 

"Ini berdasarkan penghitungan real count dan C1 yang telah kami rekapitulasi," kata Prabowo malam ini di kediamannya. 

Sementara, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Andre Rosiade, saat ini proses penghitungan sudah dilakukan di lebih dari 300 ribu TPS. Bahkan, ia mengaku sudah diyakinkan oleh para ahli statistik, hasil penghitungan itu tidak akan berbeda jauh dengan penghitungan di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Suara Pak Prabowo mencapai 62 persen, itu berdasarkan real count," kata Andre pada Rabu (17/4). 

https://www.youtube.com/embed/kK2MzsmemX0

Baca Juga: Hasil Hitung Sementara KPU, Prabowo-Sandi Unggul dari Jokowi-Ma'ruf

2. Prabowo mengklaim memiliki bukti terjadi kecurangan dalam pemilu 2019

Klaim Raih Suara 62 Persen, Dari Mana Sumber Data Kubu Prabowo?ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Dalam deklarasi kemenangannya pula, Prabowo menyebut timnya sudah mengantongi bukti adanya kecurangan yang terjadi selama pemilu 2019. 

"Oleh sebab itu, kemenangan ini kami deklrasikan lebih cepat, karena kami punya bukti bahwa telah terjadi usaha-usaha dengan beragam kecurangan yang terus terjadi di berbagai desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia," kata Prabowo. 

Sementara, ketika media bertanya kepada Andre siapa ahli statistik yang diajak untuk menghitung real count di TPS, ia mengaku tidak tahu. 

"Saya tidak tahu," ujar Andre. 

Ia mengatakan tidak berada di lokasi ketika membahas soal hasil penghitungan real count C1. 

3. BPN mengancam akan menggugat ke Mahkamah Konstitusi apabila data di KPU berbeda

Klaim Raih Suara 62 Persen, Dari Mana Sumber Data Kubu Prabowo?ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Lalu, apa sikap BPN apabila hasil penghitungan resmi KPU ternyata berbeda jauh dengan real count versi kubu capres nomor urut 02? Menurut Andre, pihak mereka siap membawa kasus itu ke Mahkamah Konstitusi. Langkah serupa sudah pernah ditempuh ketika Prabowo kalah dari Jokowi di pemilu 2014. 

"Jadi, gini kalau misalnya real count kami berbeda dengan data di KPU, tapi kami temukan kecurangan yang massif, terstruktur, ya mungkin saja kami akan gugat ke MK," kata Andre di kediaman Prabowo. 

4. Lembaga survei Cyrus Network menantang kubu Prabowo buka-bukaan data survei internal

Klaim Raih Suara 62 Persen, Dari Mana Sumber Data Kubu Prabowo?IDN Times/Prayugo Utomo

Melihat Prabowo-Sandiaga Uno yang begitu semangat mengumumkan kemenangan, maka CEO lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi menantang kubu capres nomor urut 02 itu untuk buka-bukaan data. Hasan mengaku heran dari mana tim Prabowo bisa mengklaim telah memperoleh 62 persen suara. Sementara, hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga justru mengungkap angka yang berbeda. 

Berdasarkan hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei menunjukkan Prabowo-Sandiaga meraih 46 persen suara. Oleh sebab itu, Hasan menantang tim Prabowo untuk buka-bukaan data hasil survei internal yang telah mereka lakukan. 

"Kami pun juga akan membuka data yang kami miliki. Mari kita buka-bukaan saja di depan publik," kata Hasan dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Kamis (18/4). 

Lagipula, kata Hasan, apabila kubu Prabowo memang benar melakukan exit poll atau hitung cepat, maka datanya tidak akan bisa dibohongi. 

"Sebab, data dari hulu hingga ke hilir akan diperiksa secara menyeluruh. Sekarang yang menjadi pertanyaan, berani gak? Dalam waktu satu hingga dua hari ke depan, akan saya tunggu. Buka-buka datanya boleh juga dilakukan di depan akademisi atau kampus," tutur Hasan. 

Namun, Hasan memberikan satu syarat apabila mau buka-bukaan data. Syaratnya yakni aksi buka-bukaan data survei itu boleh dipublikasikan oleh media. 

Baca Juga: [BREAKING] Prabowo: Saya dan Sandiaga Deklarasikan Kemenangan Pilpres

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya