Tak Hanya Makanan, Antar Rantang Juga Miliki 4 Filosofi Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tradisi antar rantang lebaran adalah salah satu tradisi yang dilakukan secara turun temurun. Tradisi yang dilakukan di beberapa daerah Jawa Barat ini biasanya dilakukan pada minggu terakhir bulan Ramadan. Isi rantang pun menyesuaikan dengan masakan keluarga pengantar rantang saat lebaran.
Tradisi ini masih kental dilakukan di desa. Namun, keberadaannya kian memudar di kota-kota besar. Karena mayoritas dari warga kota akan memilih untuk mudik ke kampung halaman atau malah merasa ribet dengan tradisi ini. Padahal, tradisi ini memberikan 4 filosofi kehidupan lho. Simak yuk agar kamu makin cinta tradisi ini!
1. Mengajarkan untuk saling berbagi.
Tradisi ini mengajarkan kita untuk saling berbagi karena tidak semua keluarga bisa memasak menu makanan lebaran selezat atau semewah yang kita buat. Itulah indahnya berbagi!
2. Mengajarkan untuk saling menghargai.
Editor’s picks
Tradisi antar rantang juga mengajarkan kita untuk saling menghargai. Saat menjalankan tradisi ini, kita akan menerima rantang dari orang lain dan membalasnya dengan mengisi kembali rantang tersebut. Makanan yang diberikan kepada penerima biasanya akan dimakan apapun isinya.
3. Menggiatkan silaturahim
Tradisi antar rantang membantu masyarakat untuk menggiatkan silaturahim dan saling bertamu. Tidak hanya pada saudara namun juga pada tetangga.
4. Menjaga tali persaudaraan dengan saudara jauh.
Melalui tradisi ini, orang tua biasanya akan mengenalkan anak-anak pada saudara jauh mereka. Apabila tidak diperkenalkan begini, bisa-bisa anak-anak tidak tahu bahwa mereka sebenarnya saling bersaudara. Meskipun sejatinya dalam islam, semua muslim adalah saudara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.