Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Satgas Ungkap Alasan PTM Tetap 100 Persen Meski Ada Omicron

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan situasi penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan pembelajaran tatap muka 100 persen tetap dilakukan meski varian Omicron telah masuk ke Tanah Air. Menurut Wiku, salah satu pertimbangannya lantaran mayoritas pasien Omicron adalah pelaku perjalanan luar negeri.

“Selain atas pertimbangan tersebut, dan berbagai pertimbangan kondisi kasus nasional yang tergolong cukup terkendali maupun kesiapan unsur pendidikan dan simulasi yang telah dilakukan, maka keputusan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas penuh tetap dijalankan,” kata Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/1/2022).

1. Satgas minta guru dan orang tua murid jaga protokol kesehatan di sekolah

Ilustrasi anak sekolah (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Namun demikian, Wiku mengingatkan agar protokol kesehatan yang ketat tetap diterapkan. Dia meminta guru hingga orang tua murid menjadi unsur Satgas protokol kesehatan 3M di sekolah.

“Demi menjaga kedisiplinan selama proses belajar mengajar, unsur pendidikan baik guru maupun ortu murid didorong menjadi unsur Satgas protokol kesehatan 3M di masing-masing daerah dan terus berkoordinasi dengan Satgas di tingkat kabupaten/kota masing-masing,” tutur Wiku.

2. Sekolah tatap muka 100 persen demi kejar ketertinggalan belajar

Deputi II KSP Abetnego Tarigan (Dok.KSP)

Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) Abetnego Tarigan mengatakan pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen sudah mempertimbangkan kesiapan warga sekolah.

Dia mengungkapkan, dari hasil monitoring tim KSP di lapangan, kesiapan tersebut ditunjukkan dengan memadainya sarana prasarana protokol kesehatan dan pemahaman warga sekolah tentang COVID-19 yang sangat baik.

"Selain itu capaian vaksinasi warga sekolah saat ini sudah hampir 100 persen," ujar Abetnego dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/1/2022).

Selain itu, Abetnego juga mengungkapkan alasan lain pemerintah yang tetap menerapkan PTM 100 persen. Hal itu dilakukan, katanya, guna mencegah terjadinya loss learning atau kehilangan belajar akibat pembelajaran jarak jauh yang sudah berjalan hampir dua tahun.

"Selama pandemik kondisi pendidikan di Indonesia bisa dikatakan tertinggal dibanding dengan negara-negara lain, ini yang harus kita kejar," tutur Abetnego.

3. PTM 100 persen untuk mengejar ketertinggalan belajar

Ilustrasi Sekolah dari Rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, Abetnego juga mengungkapkan alasan lain pemerintah yang tetap menerapkan PTM 100 persen. Hal itu dilakukan, katanya, guna mencegah terjadinya loss learning atau kehilangan belajar akibat pembelajaran jarak jauh yang sudah berjalan hampir dua tahun.

"Selama pandemik kondisi pendidikan di Indonesia bisa dikatakan tertinggal dibanding dengan negara-negara lain, ini yang harus kita kejar," tutur Abetnego.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Teatrika Handiko Putri
EditorTeatrika Handiko Putri
Follow Us