Satu Tahun Capaian Menteri Dikdasmen, dari Tunjangan hingga Beasiswa Guru

- Program revitalisasi Satuan Pendidikan mencapai 16.140 satuan pendidikan dengan anggaran Rp16,9 triliun.
- Kemendikdasmen fokus pada digitalisasi pembelajaran melalui platform Rumah Pendidikan dan distribusi Interactive Flat Panel (IFP).
- Beasiswa diberikan kepada 12.500 guru untuk peningkatan kualifikasi dan kesejahteraan, serta tunjangan sertifikasi guru non-ASN sebesar Rp2 juta per bulan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memaparkan berbagai capaian dan terobosan yang telah dilakukan kementeriannya dalam satu tahun terakhir.
“Prinsipnya, satu tahun ini adalah landasan kami untuk bekerja lebih baik lagi, modal kami untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, memperbaiki yang kurang, dan menyempurnakan yang sudah berjalan,” ujar Mendikdasmen dalam keterangan tertulis, Jumat(24/10/2025).
1. Program revitalisasi Satuan Pendidikan

Salah satu capaian utama Kemendikdasmen adalah program Revitalisasi Satuan Pendidikan. Dari anggaran Rp16,9 triliun yang awalnya dialokasikan untuk 10.440 satuan pendidikan, kini telah tercapai perjanjian kerja sama dengan 16.140 satuan pendidikan.
"Sebagian pembangunan bahkan telah rampung 100 persen. Melalui sistem swakelola, program ini juga berhasil menyerap lebih dari 350 ribu tenaga kerja, yang tidak hanya memperkuat sarana belajar tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata di berbagai daerah," paparnya.
2. Digitalisasi pembelajaran

Selain revitalisasi, Kemendikdasmen juga fokus mendorong digitalisasi pembelajaran. Melalui distribusi Interactive Flat Panel (IFP), pelatihan guru, serta penyediaan materi yang dapat diakses melalui platform Rumah Pendidikan, kementerian membangun ekosistem pembelajaran yang modern dan partisipatif.
"Platform Rumah Pendidikan sendiri mendapatkan banyak penghargaan karena menjadi terobosan yang memperkuat komunikasi dengan masyarakat, serta membuka ruang partisipasi publik dalam mendukung kebijakan pendidikan," ujarnya.
3. Beasiswa untuk 12.500 guru

Mu'ti menerangkan, Kemendikdasmen juga memberikan perhatian terhadap peningkatan kualifikasi dan kesejahteraan guru.
Untuk pertama kalinya, diberikan beasiswa bagi 12.500 guru yang belum memiliki kualifikasi D-IV/S-1, masing-masing sebesar Rp3 juta per semester. Tahun depan, jumlah penerima beasiswa tersebut akan ditingkatkan menjadi 150 ribu guru.
"Di sisi lain, program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 dengan target 600 ribu guru telah terpenuhi dan tahun depan akan menjangkau hingga 808 ribu guru di seluruh Indonesia," ucapnya.
4. Tunjangan sertifikasi guru non-ASN

Dari sisi kesejahteraan, Kemendikdasmen juga melakukan pembenahan signifikan dalam mekanisme penyaluran tunjangan sertifikasi guru. Kini, tunjangan disalurkan langsung ke rekening masing-masing guru, memotong rantai birokrasi agar lebih efisien dan transparan.
"Tunjangan sertifikasi guru non-ASN sebesar Rp2 juta per bulan, dan guru ASN sebesar gaji pokok. Selain itu, insentif bagi guru honorer juga menjadi perhatian. Tahun ini, sebanyak 300 ribu guru honorer telah menerima insentif sebesar Rp300 ribu per bulan, yang pada tahun depan akan dinaikkan menjadi Rp400 ribu per bulan," ujarnya.
Dalam penguatan kompetensi guru dan siswa, Kemendikdasmen telah melatih 14.822 fasilitator pembelajaran mendalam yang akan membimbing 211.844 guru di 65.300 sekolah. Untuk menjawab kebutuhan pendidikan di era industri 4.0 dan masyarakat 5.0, pembelajaran berbasis teknologi seperti coding dan kecerdasan buatan juga terus dikembangkan. Sebanyak 2.915 fasilitator nasional telah melatih 62.898 guru di 53.568 sekolah di seluruh Indonesia agar mampu mengintegrasikan literasi digital, pemrograman, dan etika kecerdasan buatan dalam kegiatan belajar mengajar.


















