Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sebut Banjir Bisa Dikendalikan, Anies Siapkan Strategi Hadapi La Nina

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi inspektur Apel Patroli Skala Besar Gabungan pada Minggu (13/6/2021) malam (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan bahwa banjir adalah sesuatu yang seharusnya bisa dikendalikan manusia. Sebab, hujan yang merupakan salah satu faktor banjir, adalah fenomena yang terus terjadi dari waktu ke waktu berdasarkan siklus.

"Banjir itu fenomena yang kita hadapi cyclicle terus menurus, saya garus bawahi kejajaran jangan dianggap ini sebagai given tapi harus bisa kita dikendalikan," ujarnya dalam Rakornas Antisipasi La Nina 'Antisipasi dan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi La Nina dan Bencana Hidrometeorologi' di kanal YouTube BMKG, Jumat (29/10/2021).

1. Hujan bisa diidentifikasi untuk langkah perbaikan penanggulangan

Jakarta selenggarakan vaksin anak usia 12-17 tahun di SMAN 20, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (1/7/2021). (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Hujan, menurut Anies, berbeda dengan gempa bumi yang ada di luar kendali manusia. Hujan sendiri bisa diidentifikasi dari fase gelombangnya. "Apakah curah hujan ekstrem, apakah kiriman air yang tinggi sehingga memerlukan perbaikan (penanggulangan) yang dalam," kata Anies.

"Karena itu, setiap kita melewati satu fase gelombang baru, harus ada perbaikan yang diidentifikasi," tambahnya.

2. DKI bagi operasi wilayah berdasarkan teritori

Ilustrasi banjir. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini juga mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta membagi wilayah operasi berdasarkan teritori. Sehingga, semua sumber data yang ada di DKI, baik aparat pengamanan, SAR, hingga bidang sosial, tidak terkumpul di satu tempat saja.

"Kadang kalau ada perhatian media di situ kekuatan senua terkumpul, yang ga didatangi media, ga ada kekuatan yang dateng," ujarnya.

3. Anies gunakan sistem KIP, air ditargetkan surut 6 jam

default-image.png
Default Image IDN

Anies juga  bahwa DKI Jakarta menggunakan sistem Key Performance Indicator (KIP) dengan target air surut enam jam usai hujan reda.

"Kalau dibawah 100 milimeter dan 50 milimeter itu gak boleh banjir. Tapi kalau di atas 100 milimeter sampai terjadi hujan setinggi itu,dan kita tahu sekarang hujannya ekstrem. Maka dalam durasi itu, harus bisa surut."

Dengan adanya La Nina ini, kata Anies, potensi hujan intensif jangka pendek tinggi sekali. Namun dia percaya hal itu dapat diantisipasi dengan baik oleh pemerintah.

"Apalagi seperti diantisipasi dalam pertemuan ini. Apa kiat kiatnya, 6 jam harus surut," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Lia Hutasoit
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us