Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sekda DKI: Alasan Formula Tetap di Monas Biar Terkenal Dunia Akhirat

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menjawab kritik Ketua Umum PDI Perjuangan soal penyelenggaraan Formula E tetap berlangsung di Monumen Nasional padahal itu cagar budaya yang dilindungi.

Saefullah mengatakan bahwa salah satu alasan digelarnya ajang balap mobil listrik di Monas itu agar Jakarta dan Indonesia lebih dikenal di dunia dan akhirat.

"Ngapain tanggung-tanggung terkenal di dunia? Terkenal di dunia dan akhirat. Ya kan? Kan kita percaya setelah ada dunia ada akhirat," ujarnya saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/2).

1. Penyelenggaraan Formula E di Monas agar semakin dikenal dunia

Ilustrasi (IDN Times/ Dhiya Awlia Azzahra)

Eks Wali Kota Jakarta Pusat ini menginginkan Jakarta yang menjadi ikon ibu kota dan Indonesia ini disorot dunia. Menurutnya sorotan dunia bisa didapat melalui siaran televisi nasional dan internasional yang didapatkan ketika gelaran Formula E berlangsung.

"Sehingga 'oh ini ada ya namanya Tugu Monas, Monumen Nasional di Jakarta, Indonesia' sehingga orang semakin tahu seperti apa sih," ujarnya.

2. Sekda DKI bantah pihaknya akan merusak Monas dengan Formula E

Proses Revitalisasi kawasan Monas (IDN Times/Lia Hutasoit)

Saefullah membantah tudingan sejumlah pihak yang menyebut penyelenggaraan Formula E oleh Pemprov DKI Jakarta hanya merusak Monas sebagai cagar budaya yang dilindungi. Menurutnya, Pemprov DKI tidak akan merusak Monas.

"Kan ga ada yang dirusak, siapa yang mau ngerusak? Gak ada. Ini semua urusan membangun, gak ada urusan merusak," ujarnya.

3. Megawati sebut Anies tak paham sejarah

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya)

Diberitakan sebelumnya, Megawati mengkritik langkah Anies yang ngotot menyelenggarakan Formula E di Monas dan menyebut eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak paham sejarah.

Megawati kemudian menceritakan sejarah dibangunnya Monas. Ia menuturkan, saat Bung Karno dilengserkan sebagai presiden, proyek tersebut sempat terkendala masalah dana, sehingga Presiden RI pertama itu harus banting tulang untuk tetap melanjutkan pembangunan Monas hingga tuntas.

“Nah, Gubernur DKI ini tahu apa tidak. Kenapa sih mau bikin Formula E, kenapa sih harus di situ, kenapa sih gak di tempat lain?” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us