Sekolah Rakyat Luncurkan 8 Seragam, dari Jas Laboratorium hingga Piyama

- Seragam Sekolah Rakyat dipilih dengan makna khusus, seperti warna merah-putih dan hitam-kuning yang memberi kesan semangat dan kekuatan serta seragam dinas harian (PDH) yang mencolok berwarna hijau kekuningan.
- 100 siswa tingkat SMP memeragakan seragam mereka di atas panggung, menunjukkan bahwa anak-anak dari latar belakang sulit kini punya panggung untuk percaya diri.
- Program Sekolah Rakyat menekankan prinsip keadilan sosial dengan mengedepankan kesetaraan kesempatan, bukan kesenjangan sosial, serta menumbuhkan solidaritas, bukan kompetisi yang timpang.
Bogor, IDN Times - Sekolah Rakyat resmi diluncurkan dalam uji coba nasional pada 15 Juli 2025 di Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Salah satu yang paling menarik perhatian dalam acara ini adalah peluncuran 8 jenis seragam murid yang diberikan gratis kepada seluruh siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Para murid Sekolah Rakyat akan menerima delapan jenis seragam lengkap yang mencakup kebutuhan pendidikan dan kehidupan sehari-hari di asrama.
“Seragam sekolah, ada jas almamater, seragam sekolah harian, seragam pramuka, batik, baju olahraga, jas laboratorium, dan piyama. Semuanya ada delapan set, tapi belum semua dibagikan hari ini, InsyaAllah masih berproses,” ujar Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul, dalam sambutannya (14/7/2025).
1. Warna-warni dengan makna khusus

Seragam Sekolah Rakyat tak hanya sekadar pakaian. Desain dan warnanya dipilih dengan penuh makna. Kombinasi warna merah-putih dan hitam-kuning memberi kesan semangat dan kekuatan.
Sementara itu, seragam dinas harian (PDH) yang mencolok berwarna hijau kekuningan, menimbulkan kesan nostalgia masa perjuangan.
Seragam PDH ini bahkan mengingatkan pada baju dinas era penjajahan, lengkap dengan dua kantong depan dan celana berkantong di samping lutut.
2. Siswa jadi model

Dalam pembukaan uji coba Sekolah Rakyat, dari 100 siswa tingkat SMP, delapan di antaranya memeragakan seragam mereka satu per satu di atas panggung.
Aksi ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga penegas bahwa anak-anak dari latar belakang sulit kini punya panggung untuk percaya diri.
3. Simbol kesetaraan, bukan kesenjangan

Program Sekolah Rakyat menekankan prinsip keadilan sosial. Seragam yang seragam bukan hanya soal penampilan, tapi mencerminkan filosofi pendidikan yang tidak membeda-bedakan.
“Sekolah Rakyat mengedepankan kesetaraan kesempatan, bukan kesenjangan sosial. Sekolah Rakyat menumbuhkan solidaritas, bukan kompetisi yang timpang,” tegas Gus Ipul.
Dengan fasilitas seragam lengkap, asrama, makan, hingga perlengkapan belajar yang disediakan negara, Sekolah Rakyat hadir bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tapi sebagai simbol harapan baru untuk masa depan anak-anak Indonesia.