Selain Sinovac, 50 Juta Vaksin dari Inggris-AS Mulai Datang Juni 2021

Tangerang, IDN Times - Sebanyak 50 juta vaksin COVID-9 dari Amerika Serikat dan Inggris akan segera tiba, setelah pengadaan vaksin Sinovac tahap kedua sebanyak 1,8 juta telah tiba di Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (31/12/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.
Vaksin asal Tiongkok tersebut diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-300 ER dengan nomor penerbangan GA-890D. Pesawat tiba di Tanah Air lebih cepat dari jadwal semula yakni pukul 12.20 WIB.
Penurunan 1,8 juta vaksin Sinovac dari pesawat dipantau langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dengan demikian, sudah ada 3 juta vaksin Sinovac yang sudah ada di tangan Indonesia.
1. Pemerintah telah memesan 50 juta vaksin dari Amerika dan Inggris

Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan, pihaknya telah membuat perjanjian-perjanjian pemesanan vaksin lain selain Sinovac. Perjanjian tersebut akan disampaikan ke publik melalui PT Bio Farma.
"Vaksinnya asal Inggris dan Amerika yakni AstraZeneca dan Novavax," ujar Menkes di Bandara Soetta.
2. Diperkirakan vaksin AstraZeneca dan Novavax mulai datang pada 2021

Vaksin Novavax dari Amerika Serikat diperkirakan akan tiba bertahap mulai Juni 2021 hingga Maret 2022, sementara vaksin AstraZeneca dari Inggris diprediksi akan mulai tiba di Indonesia pada kuartal ketiga 2021 hingga kuartal pertama 2022.
"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan bisa diikuti bisa dikerjasamakan, bisa didukung rakyat Indonesia, kan gak mungkin pemerintah Indonesia melakukan ini sendiri," kata Menkes.
3. Pemerintah pastikan vaksin Sinovac tengah melalui uji BPOM

Sementara, Menlu Retno Marsudi menyatakan, vaksin Sinovac yang akan didistribusikan awal 2021 akan melalui proses uji klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berkoordinasi dengan berbagai pihak, yakni dengan status Emergency Use Authorization (EUA).
"Pemerintah Indonesia tidak akan pernah mengompromikan efektivitas dan kualitas vaksin yang akan didistribusikan untuk masyarakat," tuturnya.