Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sempat Jadi Korban KDRT, Yuli Bangkit Hidupi Keluarga Jadi Nasabah PNM

Jakarta, IDN Times -- Kisah Juliana yang bicara banyak soal perempuan dan perjuangan atas hak-haknya mendapat perhatian khusus. Langit Kota 1.001 Masjid begitu cerah siang itu. Tepatnya Selasa (21/11/2023), ditemui dengan pakaian lengkap, ia biasa mengejar pesanan sebagai ojol, Juliana (48 tahun) berbagi kisahnya yang erat dengan perjuangan.

Akrab dipanggil Yuli, ibu satu anak ini memulai perjuangannya sendiri setelah sepeninggalan almarhum suaminya sejak tahun 2011 silam. Hingga putrinya mampu memasuki jenjang perguruan tinggi, semua berkat jerih payahnya.

1. Memiliki pengalaman KDRT dan harus menjadi single parent

Kisah Juliana yang bicara banyak soal perempuan dan perjuangan atas hak-haknya mendapat perhatian khusus. Langit Kota 1001 Masjid begitu cerah siang itu. (Dok. PNM)

Berbagai usaha dia tekuni demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, 6 tahun yang lalu, pernikahan Yuli selanjutnya nyatanya meninggalkan trauma yang cukup besar bagi dirinya dan buah hatinya.

“Mungkin namanya juga orang sudah tidak ada akal. Jadi, pada saat itu sudah kesekian kali dia melakukan kekerasan, bahkan ke anak saya juga,” ujar Yuli.

Dikenal dengan berbagai julukan, Serambi Mekkah adalah salah satu julukan Aceh. Hal ini karena kentalnya syariat Islam dengan budaya Islam di kota ini. Berada di lingkungan yang seperti itu, cukup lazim jika isu KDRT dan perceraian masih dianggap tabu. Yuli sendiri sering mendapatkan saran dari sekelilingnya untuk bertahan dalam ikatan pernikahannya. Namun, dirinya memilih untuk berjuang atas hak-haknya.

“Anak menurut saya adalah nomor satu. Hal itu yang semakin mendorong saya untuk mengakhiri ini semua. Saya kemudian dibantu juga oleh teman-teman untuk mengadukan tindak KDRT ini ke TP2A,” kata Yuli. Setelah melalui prosedur pengaduan, pelaku ditindaklanjuti hingga sampai ke proses penahanan. 

2. Yuli menghidupi keluarga dengan beragam cara, mulai dari jadi ojol, berdagang jamu, hingga jasa terapi

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau sering disapa Ibu Bintang Puspayoga menyapa ratusan perempuan hebat Aceh dalam acara Keajaiban Perempuan Indonesia. Berlokasi di Gedung Balee Meuseuraya Aceh, Ia bertemu dengan perwakilan nasabah PNM Mekaar dan beberapa komunitas perempuan di Aceh. (Dok. PNM)

Di samping ojol, Yuli memiliki usaha sampingan, yakni berdagang jamu kesehatan dan jasa terapi atau pijat. Masih dalam produksi yang kecil, modal usaha ini dia dapatkan dari Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar sejak 4 tahun lalu. 

Menjadi nasabah PNM Mekaar yang inspiratif, Yuli diundang pada giat Roadshow Peringatan Hari Ibu ke-95 pada Rabu (22/11/2023) yang diselenggarakan oleh PNM bersama KPPPA di Gedung Balai Meuseuraya Aceh (BMA).

3. Perjuangan Yuli membawanya bertemu dengan Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau sering disapa Ibu Bintang Puspayoga menyapa ratusan perempuan hebat Aceh dalam acara Keajaiban Perempuan Indonesia. Berlokasi di Gedung Balee Meuseuraya Aceh, Ia bertemu dengan perwakilan nasabah PNM Mekaar dan beberapa komunitas perempuan di Aceh. (Dok. PNM)

Kesempatan ini membawa Yuli bertemu dengan Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Decak kagum diutarakan Bintang melihat Yuli yang berani melawan stigma demi hak-haknya sebagai perempuan.

“Ibu Menteri bilang, beliau kagum karena saya sudah berani melawan KDRT yang menimpa saya dan anak saya,” kata Yuli dengan senyum lebarnya, “Sebagai perempuan kita harus percaya akan kekuatan diri kita sendiri. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?” kata Juli. 

Dodot Patria Ary, kepala Sekretariat Perusahaan PNM, menerangkan bahwa PNM berada pada garis depan dalam memberdayakan kaum perempuan. Ia menyebut, PNM selalu ada untuk membantu kaum perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonominya. Ia berharap dengan bertambah baiknya kehidupan ekonomi maka akan memperbaiki kondisi sosial dan lingkungannya. 

“Untuk perempuan Indonesia, PNM terus membantu memberikan modal finansial, intelektual, dan modal sosial,” ujar Dodot. (WEB) 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ahmad Faisal
EditorAhmad Faisal
Follow Us