Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Setelah Tangerang, Pagar Laut Sepanjang 2 Km Juga Ditemukan di Bekasi

Pagar laut di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)
Intinya sih...
  • Pagar laut sepanjang 2 kilometer ditemukan di Desa Segara Jaya, Bekasi, terbuat dari bambu dan telah ada selama 9 bulan.
  • Nelayan dan warga tidak mengetahui tujuan pagar laut tersebut, merasa terganggu karena harus memutar jauh untuk menuju ke tengah laut.
  • Akibatnya, nelayan berhenti melaut mencari ikan dan beralih menjadi pengemudi wisata, sementara harapan mereka adalah agar pagar laut dapat dihilangkan.

Bekasi, IDN Times - Setelah Tangerang, pagar laut sepanjang 2 kilometer juga terdapat di wilayah pesisir, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. 

IDN Times pun sempat menyusuri pagar laut tersebut dengan menumpangi perahu salah satu nelayan pada Selasa (14/1/2025). Pagar laut itu pun terbuat dari bambu yang tersusun rapih hingga ke tengah laut. 

Di beberapa titik pagar laut tersebut, terlihat sudah ada gundukan tanah yang menyerupai daratan. Selain itu, terdapat juga empat unit ekskavator yang sedang tidak beroperasi di atas tanah yang menyerupai daratan tersebut. 

1. Warga tidak ada yang tahu

Pagar laut di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Sementara, salah satu nelayan, Mitun (28) menyampaikan, dia pun dan warga lainnya tidak mengetahui pagar laut itu akan difungsikan sebagai apa. Dia juga mengatakan, pagar laut itu sudah ada sejak 9 bulan yang lalu. 

"Patok-patok ini (pagar laut), tahu ini buat bikin apaan ini. Apa mau bikin proyek, apa mau buat pelabuhan, apa mau bikin tempat makan-makanan, ya nggak tau lah itu," katanya, Selasa (14/1/2025). 

2. Terganggu dengan keberadaan pagar laut

Pagar laut di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Mitun menyampaikan, pagar laut sepanjang 2 kilometer itu membuat dirinya dan warga lainnya terganggu. Warga pun harus memutar lebih jauh untuk menuju ke tengah laut. 

"Terganggu banget, tadinya jalannya ke sana lurus, sekarang jalannya ke sana muter jauh banget. Ya kan ketutup sama pagar itu," katanya. 

Mitun pun mengaku, semenjak adanya pagar laut tersebut, Ia tidak lagi melaut untuk mencari ikan. Sebab, penggunaan bahan bakar akan lebih boros karena harus memutar. 

"Enggak, sudah enggak (melaut mencari ikan). Sudah berhenti. Jadi sekarang saya ini aktivitasnya membawa penumpang wisata ke sana, ke Sungai Jengkem. Tadinya, ya saya nelayan," jelasnya. 

3. Berharap tidak ada pagar laut

Pagar laut di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Ia juga berharap, pagar laut itu dapat dihilangkan agar para nelayan dapat beraktivitas kembali seperti normal dan tanpa harus memutari pagar laut. 

"Kalau harapan kita maunya ya kayak dulu lagi aja, gitu. Ya, supaya jangan ada yang ngalangin nelayan. Supaya nelayan enak cari ikannya. Jangan ada patok-patok begitu," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us