Soal Longsor di Jakarta Timur, Anies: Banyak Rumah Tak Punya IMB
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan langsung meninjau lokasi Longsor di Kavling Pesona Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Datang sekitar pukul 07.00 WIB, Anies didampingi Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur, Mustajab dan Asisten Pembangunan, Yusmada Faisal ketika mendatangi lokasi.
1. Lokasi longsor merupakan kawasan hijau
Setelah meninjau, Anies mengungkapkan bahwa daerah tersebut merupakan kawasan hijau.
“Di atas adalah lahan hijau yang seharusnya tak ada bangunan, semua penuh dengan rumah yang tak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB),” jelas Anies di lokasi.
2. Pemprov akan lakukan perbaikan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah langsung turun tangan untuk melakukan perbaikan dan evakuasi di lokasi. Pria 49 tahun itu mengatakan bahwa Dinas Bina Marga akan memperbaiki tanggul di kawasan tersebut selama sebulan.
“Pertama kami akan mengamankan warga dulu sehingga Dinas Bina Marga bisa memperbaiki tanggul, insya Allah selesai dalam waktu satu bulan,” ujar Anies.
3. Rumah di tepi kali akan diaudit
Lebih lanjut Anies mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan audit terhadap rumah-rumah di sekitar lokasi longsor. Bila beresiko, bangunan tersebut akan dibongkar.
“Kalau tidak maka beresiko. Jadi yang tinggal di situ punya pilihan, mau kejadian seperti ini atau cari tempat lain yg lebih aman,” kata Anies.
4. Anies minta warga perhatikan stuktur bangunan
Mantan rektor salah satu universitas di Jakarta itu pun mengimbau kepada warga yang masih tinggal di wilayah beresiko untuk memperhatikan struktur bangunan. Sehingga ketika ditemukan permaslahan bisa langsung ditangani pihak terkait.
“Perhatikan struktur bangunan, apa ada saluran air yang cukup? Apa ada rongga beresiko? Laporkan pada kelurahan. Nanti kelurahan dibantu Pemprov akan lihat ke lapangan,” ujar Anies.
5. Pemilik rumah membantah tudingan Anies soal IMB
Secara terpisah pemilik rumah terdampak longsor tersebut membantah tudingan Anies yang menyebut rumahnya tak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). Menurutnya, ketika membeli rumah pada 2008 ia sudah memiliki IMB karena bangunan tersebut sudah jadi.
“Saya beli dari 2008, sudah ada IMB-nya kok,” katanya.
