Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Soroti Band Sukatani, Fadli Zon Ingatkan Batasan Kebebasan Berekspresi

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. (IDN Times/Trio Hamdani)
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menanggapi kontroversi lagu "Bayar Bayar Bayar" yang mengkritik kepolisian.
  • Fadli menegaskan kebebasan berekspresi harus dijaga tanpa merugikan pihak lain, termasuk institusi dan individu.
  • Kepolisian membantah meminta band Sukatani untuk menarik lagu tersebut, dan menyatakan tidak anti kritik terhadap institusi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menanggapi kontroversi terkait band Sukatani dan lagu mereka "Bayar Bayar Bayar" yang diduga menerima intimidasi karena liriknya mengkritik institusi kepolisian.

Fadli menyatakan belum mengetahui secara pasti dugaan intimidasi terhadap band Sukatani oleh kepolisian, tetapi akan mempelajarinya lebih lanjut.

Terlepas dari itu, dia menegaskan kebebasan berekspresi tetap harus dijaga, namun dengan batasan yang tidak merugikan pihak lain. Menurutnya, di Indonesia, batasan tersebut mencakup isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta institusi-institusi yang dapat dirugikan.

"Kan kita selalu mendukung kebebasan berekspresi. Tetapi tentu semua kita tahu kebebasan berekspresi itu jangan sampai menganggu hak dari orang lain dan kebebasan yang lain," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

1. Fadli Zon mengingatkan batasan-batasan dalam kebebasan berekspresi

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. (IDN Times/Trio Hamdani)
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. (IDN Times/Trio Hamdani)

Fadli mengingatkan akan batasan-batasan dalam kebebasan berekspresi, meskipun pada prinsipnya kritik tidak menjadi masalah. Namun, dirinya belum sempat mendengarkan lagu yang menjadi perbincangan itu.

"Kalau semangatnya saya kira maksudnya kan yang memang mengkritik itu saya kira tidak ada masalah. Tapi batasan-batasan itulah," ujarnya.

2. Fadli Zon menyebut kritik dengan menggeneralisir bisa menjadi masalah

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. (IDN Times/Trio Hamdani)
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. (IDN Times/Trio Hamdani)

Menurutnya, kritik terhadap individu atau oknum tidak menjadi masalah, tetapi jika generalisasi tersebut berdampak pada institusi secara keseluruhan, hal itu bisa menimbulkan persoalan.

"Kalau mengkritik orang atau pelaku atau oknum saya kira sih mestinya nggak ada masalah kalau pelaku atau oknum. Tapi kalau itu bisa membawa institusinya yang kemudian terkena dampak, ini yang mungkin bisa menjadi masalah," paparnya.

Dia mencontohkan profesi seperti guru, dosen, atau wartawan juga bisa mengalami hal serupa jika dikritik secara menyeluruh. Oleh karena itu, dia menilai institusi seperti kepolisian harus tetap dijaga agar tetap kuat, bersih, dan akuntabel.

"Misalnya kalau wartawan, pers, dipukul rata seperti itu, saya kira teman-teman pers juga pasti akan protes. Tidak semua pers seperti itu," jelas Fadli.

3. Polri membantah meminta Band Sukatani untuk minta maaf

musisi yang suarakan dukungan untuk Sukatani Band (Instagram.com/wordfangs)
musisi yang suarakan dukungan untuk Sukatani Band (Instagram.com/wordfangs)

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membantah meminta Band Sukatani untuk menarik lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ dan meminta maaf kepada Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan, Polri tidak anti kritik.

“Komitmen dan konsistensi, Polri terus berupaya menjadi organisasi yang modern yaitu Polri tidak anti kritik. Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kerap menegaskan hal tersebut kepada seluruh jajaran,” kata Trunoyudo saat dihubungi, Kamis (20/2/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us