Sudah Hadir di Istana, Pratama dan Syafii Tak Jadi Dilantik Prabowo

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto tak jadi melantik Pratama Persadha sebagai Wakil Kepala (Waka) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Padahal, Pratama sudah hadir di Istana Negara, Jakarta.
"Gak jadi dilantik," ujar Pratama di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Dia mengaku, sudah menandatangani pakta integritas terkait jabatan Wakil Kepala BSSN. Namun, dia mengaku menunggu arahan dari Kepala BSSN dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
"Nanti tergantung Pak Kepala dan Pak Seskab nanti proses dan arahannya. Saya sudah tanda tangan pakta integritas sih," kata dia.
Selain itu, Prabowo juga tidak melantik Marsda TNI Mohammad Syafii sebagai Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas). Dia juga sudah hadir di Istana Negara, Jakarta.
Syafii mengaku, hadir di Istana Negara dalam rangka memenuhi undangan dari Seskab Teddy.
"Kita ke sini dalam rangka undangan," ujar Syafii.
Saat ditanya kapan akan dilantik sebagai Kepala Basarnas, Syafii tak menjawab tegas.
"Nanti baru pelaksanaannya baru, pasti atau tidak," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Syafii mengaku tidak menanyakan terkait undangan apa dirinya hadir di Istana.
"Acara protokoler, mana ada penjelasan-penjelasan seperti itu," ucap dia.
Nama Syafii akan menjabat sebagai Kepala Basarnas sudah tertuang dalam Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/7/I/2025 pada 3 Januari 2025, tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Diketahui, hari ini (19/2/2025), Prabowo melantik Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Agustina Arumsari sebagai Wakil Ketua BPKP, Amalia Adininggar Widyasanti sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS).
Kemudian, Sonny Harry Budiutomo Harmadi Wakil Kepala BPS, dan Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN)
Selain itu, Presiden Prabowo melantik Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.