Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Survei LPI: 2023 Diprediksi Jadi Tahun yang Berat dan Gelap

Diskusi terhadap hasil survei terhadap spektrum potensi ancaman 2023, Jumat (23/12/2022). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) melakukan survei potensi 2023 menjadi tahun berat dan gelap. Survei itu dilakukan pada 5-16 Desember 2022.

Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia, Boni Hargens, mengatakan survei ini menggunakan metode cluster sampling dengan melibatkan 900 responden. Margin off error dalam survei ini sekitar 2 persen, dengan tingkat kepercayaan  98 persen.

"Kami menyimpulkan bahwa Tahun 2023 menjadi tahun yang berat dan gelap karena adanya ancaman-ancaman nyata mulia dari potensi krisis ekonomi dunia, sebagai efek lanjutan perang Rusia-Ukraina, instabilitas pasar keuangan, dan meroketnya inflasi dunia, risiko stagflasi serta instabilitas nasional seperti radikalisme, terorisme, dan separatisme Papua," ujar Boni di acara rilis hasil survei nasional LPI, di Jakarta, Jumat (23/12/2022).

1. Hasil survei

Diskusi terhadap hasil survei terhadap spektrum potensi ancaman 2023, Jumat (23/12/2022). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Boni menjelaskan, berdasarkan survei LPI, 27,83 persen responden menyatakan yakin kalau 2023 merupakan tahun yang berat dan gelap.

"Dari survei tersebut, sebanyak 27,83 persen yakin dan 29,17 persen sangat yakin adanya ancaman resesi ekonomi di Tahun 2023. Sementara 37,52 responden yakin dan 15,59 sangat yakin situasi stabilitas nasional memburuk di Tahun 2023," kata Boni.

2. Krisis global, Jokowi: Tahun ini krisis, tahun depan dunia gelap

Presiden Jokowi beri sambutan di acara Pembukaan Inovasi Indonesia Expo 2020 pada Selasa (10/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Jumat (5/8/2022), menghadiri acara Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD) di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Dalam acara itu, Jokowi menyampaikan kalau dunia saat ini sedang mengalami krisis.

"Saya mungkin akan berbicara agak berbeda, karena kita tahu sekarang ini memang dunia baru berada pada posisi yang tidak mudah, pada keadaan yang sangat sulit sekali," ujar Jokowi dalam pidatonya yang disiarkan di kanal YouTube PPAD TNI.

Jokowi kemudian menceritakan hasil kunjungan kerjanya ke luar negeri beberapa waktu lalu. Sejumlah pemimpin dunia diajak diskusi oleh Jokowi.

"Saya bertemu dengan Sekjen PBB, Antonio Gutteres, bertemu dengan lembaga-lembaga internasional, bos-bosnya, bertemu dengan kepala negara G7 baru saja, ditanyakan sebetulnya dunia ini mau ke mana?" ucap dia.

"Beliau-beliau menyampaikan 'Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit', terus kemudian seperti apa? 'Tahun depan akan gelap'," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan, yang mengalami kesulitan itu secara global, bukan Indonesia.

"Ini bukan indonesia, ini dunia, hati-hati, bukan indonesia, yang saya bicarakan tadi dunia!" tegas Jokowi.

3. IMF sebut ada 66 negara ekonominya akan ambruk

Ilustrasi Utang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jokowi kemudian menceritakan, International Monetary Fund (IMF) juga menyampaikan akan ada 66 negara yang ekonominya anjlok. Dia mengatakan, hal itu sudah terbukti ada beberapa negara yang bangkrut.

"IMF, Bank Dunia menyampaikan, bahwa akan ada 66 negara yang akan ambruk ekonominya, dan sekarang sudah mulai satu per satu, angkanya adalah 9 lebih dulu, kemudian 25 kemudian, 42 mereka detail sekali mengkalkulasi, apa yang dikhawatirkan betul-betul kita lihat dan sekarang ini," katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, ada 320 juta orang di dunia kini berada pada posisi kelaparan akun. Sebagian lagi di fase kelaparan.

"Ini saya sampaikan apa adanya, karena posisi pertumbuhan ekonomi bukan hanya turun, tapi anjlok semuanya, Singapura, Eropa, Australia Amerika, semuanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Dwifantya Aquina
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us