Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tagih Janji 17+8 Tuntutan Rakyat, Mahasiswa Piknik di Gedung DPR

Mahasiswa dari Universitas Padjajaran piknik di depan Gedung DPR.
Sejumlah elemen mahasiwa dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung meggelar aksi damai di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jumat (5/9/2025). (IDN Times/Amir Faisol).

Jakarta, IDN Times - Sejumlah mahasiwa dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung meggelar aksi damai di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jumat (5/9/2026). Mahasiswa duduk melingkar seolah 'piknik' di depan gerbang utama DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Mahasiswa menuntut kembali janji para wakil rakyat untuk memenuhi 17+8 Tuntutan Rakyat. Pantauan IDN Times, mulanya para mahasiswa tersebut masih mengenakan almamater berwarna navy. Orator kemudian meminta para mahasiswa melepaskan almamaternya.

Seketika para mahasiswa itu serempak melepaskan almamater mereka. Terlihat para mahasiswa mengenakan pakaian bernuansa pink, hijau, dan biru.

"Hari ini kita ingin memberikan contoh kepada teman-teman di luar sana bahwa aspirasi tidak kemudian disampaikan dengan cara yang mencekam," kata sang orator di depan Gedung DPR RI.

Sebelumnya, sejumlah pegiat media sosial dan masyarakat sipil mendatangi Gedung DPR RI untuk menyampaikan tuntutan 17+8 secara langsung agar segera ditindaklanjuti para wakil rakyat di Senayan. Mereka berkumpul di depan Gerbang Pancasila, Kompleks Parlemen, Kamis, 4 September.

Pada aksi itu, sejumlah pegiat dan influencer hadir. Di antaranya, Abigail Limuria, Andovi da Lopez, Andhyta F. Utami (Afu) Fathia Izzati, Jovial da Lopez, Jerome Polin, dan Ferry Irwandi. Mereka ditemui Anggota Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) Andre Rosiade, Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka, dan Kawendra Lukistian.

Alasan para influencer dan koalisi masyarakat sipil menyerahkan daftar tuntutan itu secara langsung karena rakyat belum puas dengan janji manis wakil mereka di parlemen.

"Kami ada di sini untuk memberikan tuntutan ini secara formal, secara fisik supaya sudah tidak ada lagi alasan bahwa belum dimasukkan lewat jalur formal. Dan kami mau mengingatkan bahwa kami belum puas dengan janji, dengan rencana, dengan kata-kata akan, dengan kata-kata meminta, kami ingin bukti konkret, kami ingin progres yang nyata," kata Abigail Limuria.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in News

See More

Profil Munir Said, Aktivis HAM yang Tewas Diracun Arsenik di Pesawat

05 Sep 2025, 15:21 WIBNews