Tak Ada Kabar saat Lebaran, Lansia di Bekasi Ditemukan Tewas di Rumahnya

Bekasi, IDN Times - Seorang pria lanjut usia bersinisial AS (73) ditemukan tidak bernyawa di rumahnya yang berlokasi di Perum Permata Timur, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi.
Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan korban ditemukan oleh adiknya pada Selasa (25/4/2023) siang.
"Saat itu korban ditemukan oleh adiknya yang sedang berkunjung ke rumah korban," kata Erna saat dikonfirmasi, Rabu (26/4/2023).
1. Sempat ditelepon saat lebaran

Erna menjelaskan, adiknya yang berinisial DH (72) sempat menelpon korban pada saat lebaran. Namun, lanjut Erna, telepon tersebut tidak direspon oleh korban.
"Adiknya menghubungi korban 3 hari yang lalu (sebelum ditemukan) melalui telpon, namun korban tidak dapat di hubungi," jelas Erna.
2. Rumah korban terkunci dan televisi menyala

Pada Selasa (25/4), adiknya mencoba mengunjungi rumah korban. Setibanya di rumah korban, DH melihat televisi masih dalam keadaan menyala dan pintu dalam keadaan terkunci dari dalam.
Erna menceritakan, DH langsung melaporkan ke petugas keamanan setempat untuk membuka pintu secara paksa.
"Dengan dibantu oleh keamanan lingkungan untuk membuka pintu rumah secara paksa," jelasnya.
3. Korban tergeletak di ruang tamu

Setelah berhasil membuka paksa pintu rumah, DH menemukan korban sudah tergeletak tidak bernyawa di ruang tamu rumah tersebut.
Diperkirakan, korban telah meninggal sejak tiga hari yang lalu atau saat Hari Raya Idul Fitri.
"Didapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di lantai ruang tamu, yang diduga meninggal sekitar 3 hari yang lalu, karena korban tidak dapat dihubungi sejak sekitar 3 hari yang lalu," jelas Erna.
4. Keluarga menolak untuk melakukan autopsi

Erna menjelaskan, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi di sekitar lokasi.
Namun, pihak keluarga korban menolak untuk melakukan otopsi dan bersedia tidak menuntut kepihak manapun atas meninggalnya AS.
"Korban diduga meninggal karena sakit karena sudah berusia lanjut dan keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah, menolak untuk di lakukan otopsi maupun visum," jelas Erna.