Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Lagi Manual, Imunisasi Anak Kini Terdata di Aplikasi ASIK

Ilustrasi imunisasi. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan RI melalui Digital Transformation Office meluncurkan aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) pada pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Aplikasi ASIK ini diluncurkan untuk mendukung peningkatan angka cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak Indonesia.

“Hari ini kami launching dan sudah digunakan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) untuk melakukan pencatatan data imunisasi anak secara digital,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam siaran tertulis, Kamis (19/5/2022).

1. Aplikasi bisa terhubung tanpa internet

Murid SD Negeri Kaliasin V mengantre untuk divaksin saat pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (15/10/2020). ANTARA FOTO/Moch Asim

Budi menerangkan, ASIK merupakan bagian dari misi Kemenkes RI dalam upaya mentransformasikan layanan kesehatan, dengan membantu para tenaga kesehatan melakukan pencatatan data pasien yang lebih efisien dan terintegrasi dalam satu database.

"Kelebihan lainnya adalah aplikasi dapat digunakan tanpa terhubung dengan internet, untuk memudahkan tenaga kesehatan di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Hal ini juga termasuk dalam upaya peningkatan pendataan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak di Indonesia," katanya.

2. Data imunisasi terintegrasi di PeduliLindungi

ilustrasi aplikasi PeduliLindungi (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Budi menjelaskan, sistem ini kurang lebih sama dengan pendataan vaksinasi COVID-19. Nantinya, anak-anak yang sudah mendapatkan imunisasi akan terekam digital di ASIK yang juga terintegrasi dengan PeduliLindungi.

"Pengintegrasian ini untuk memudahkan orang tua mengakses data imunisasi anak di mana pun dan kapan pun, bahkan hingga belasan tahun kedepan," ucapnya.

3. Data terekam di database Kemenkes

Imunisasi bayi di tengah pandemi COVID-19. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Budi menambahkan, nantinya saat anak membutuhkan rekam imunisasi untuk keperluan sekolah, semua data bisa dengan aman tersimpan di database Kementerian Kesehatan.

“Aplikasi ini akan kita berikan ke semua puskesmas dan dinkes-dinkes, supaya datanya juga ada di Dinas Kesehatan,” tuturnya.

Selama BIAN berlangsung, para tenaga kesehatan di posyandu dan posbindu melakukan pencatatan dengan mudah melalui aplikasi di ponsel, dan mudah dibawa saat imunisasi di lokasi target balita di wilayah Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua sejak Mei 2022 dan disusul di Pulau Jawa dan Bali pada Agustus 2022.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us